Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti peran strategis pelaksanaan berbagai event di Bali dalam mengembalikan perekonomian yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19. Dalam diskusi mengenai Event dan Produk Wisata Minat Khusus di Bali, Menparekraf mengungkapkan keyakinannya bahwa event berskala lokal, nasional, maupun internasional memiliki potensi pengaruh positif terhadap pemulihan ekonomi daerah.
Sandiaga merinci bahwa event-event prestisius seperti KTT G20 dan KTT ASEAN memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian Bali. Ia memandang pelaksanaan event sebagai pemicu efek berantai yang dapat memberikan kontribusi positif secara luas.
Sebagai destinasi wisata favorit, Bali diharapkan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai pihak melalui insentif-insentif yang dapat meningkatkan daya tariknya. Sandiaga menyatakan bahwa hadirnya event berkualitas menjadi kunci untuk mengakselerasi pencapaian target pembukaan lapangan kerja yang ambisius.
Dalam rangka mempermudah pelaksanaan event di Indonesia, Menparekraf mengumumkan persiapan sistem digitalisasi perizinan event. Platform ini akan mengintegrasikan proses perizinan dari perencanaan hingga izin keamanan dalam satu ekosistem. Digitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi birokrasi, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan event.
Sistem digitalisasi event yang sedang dalam tahap finalisasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sandiaga menekankan perlunya insentif, dukungan pemerintah, dan kehadiran program-program yang mendatangkan event berkualitas internasional ke Bali untuk menggerakkan industri pariwisata dan membuka peluang usaha serta lapangan kerja.
Dalam diskusi tersebut, turut hadir berbagai pejabat terkait seperti Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Plt Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali.