Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi memimpin Pertemuan Para Menteri Luar Negeri (Menlu) MIKTA saat pertemuan Menlu G20 di Rio de Janeiro, Brasilia pada 21 September lalu. Di acara tersebut, Menteri Luar Negeri dari Meksiko, Korea, dan Australia turut hadir, sementara Turki diwakili oleh Dirjen Kerja Sama Ekonomi dan Multilateral.
Dalam sambutannya, Menlu Retno menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi krisis kemanusiaan di Gaza, menyalahkan kekejaman Israel. Dia juga mengecam kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mencapai resolusi untuk gencatan senjata, menunjukkan adanya double standard dalam menjalankan hukum internasional.
Menghadapi situasi tersebut, Menlu RI mendorong MIKTA untuk memainkan peran yang lebih aktif dan positif melalui tiga hal utama. Pertama, penguatan peran MIKTA sebagai middle powers dalam menegakkan hukum internasional. Kedua, memanfaatkan karakter MIKTA sebagai kelompok cross-regional untuk meredakan ketegangan di berbagai kawasan. Ketiga, menghasilkan proyek konkret untuk mengatasi tantangan global, seperti meningkatkan produktivitas pertanian di Afrika dan pembentukan inovasi jaringan kesehatan digital MIKTA.
Pertemuan MIKTA tersebut menghasilkan Joint Communique yang menegaskan komitmen bersama dalam menangani tantangan global, keprihatinan terhadap berbagai krisis kemanusiaan, pentingnya hukum internasional, sistem multilateral, dan prinsip-prinsip Piagam PBB. Selain itu, juga disoroti capaian keketuaan Indonesia selama tahun 2023, yang menekankan pada penguatan multilateralisme, pemulihan inklusif, dan transformasi digital.
Menlu RI juga melakukan serah terima keketuaan MIKTA kepada Menteri Luar Negeri Meksiko untuk tahun 2024. Keprihatinan dan kerjasama yang ditunjukkan dalam pertemuan ini menegaskan pentingnya MIKTA sebagai kekuatan positif dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas global.