Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, bersama Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, melakukan kunjungan ke Sekolah Dasar (SD) Wutung di perbatasan RI-Papua Nugini pada tanggal 9 Mei. SD tersebut telah direnovasi dengan bantuan dana hibah dari Pemerintah Indonesia melalui program Indonesia Aid.
Retno Marsudi menggambarkan kunjungan tersebut sebagai sebuah tonggak sejarah, di mana kedua Menlu dari kedua negara turut serta dalam kunjungan proyek bersama yang berkaitan erat dengan pendidikan dasar di wilayah perbatasan. Ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memajukan pendidikan di kawasan perbatasan, serta memperkuat hubungan bilateral yang berkelanjutan.
Selain memberikan bantuan dalam bidang pendidikan, Indonesia juga berkolaborasi dengan Papua Nugini dalam berbagai proyek penting lainnya, seperti pengelolaan sampah dan pembangunan pusat pemadam kebakaran. Hal ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan dan membangun hubungan yang lebih dari sekadar batas geografis.
Retno Marsudi juga menyoroti upaya Indonesia dalam menyediakan pasokan listrik di kawasan Wutung melalui pembangunan infrastruktur listrik. Pasokan listrik yang stabil tidak hanya mendukung pendidikan, tetapi juga memenuhi kebutuhan energi rumah tangga di wilayah perbatasan. Langkah ini menegaskan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat perbatasan.
Di akhir sambutannya, Retno Marsudi menegaskan optimisme terhadap masa depan hubungan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini. Sekolah SD Wutung juga diharapkan dapat menjadi simbol persahabatan antara kedua negara dan menginspirasi generasi muda sebagai duta persahabatan.
Kunjungan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw sebelumnya juga menunjukkan perhatian kedua negara terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan. PLBN Skouw berperan penting sebagai gerbang penghubung antara kedua negara dan merupakan pusat ekonomi dan perdagangan bagi masyarakat perbatasan.
Pembangunan infrastruktur dan pembangunan wilayah perbatasan terus menjadi prioritas bagi pemerintah kedua negara. Kolaborasi antara Indonesia dan Papua Nugini dalam proyek-proyek seperti ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat di wilayah perbatasan.