Meskipun tahun 2023 diwarnai dengan berbagai tantangan ekonomi global yang mengancam, Indonesia mampu menutup tahun tersebut dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi yang solid, mencatatkan angka 5,04 persen (year on year/yoy) pada Triwulan IV-2023, melampaui prediksi konsensus sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi yang mengesankan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk kinerja kuat sektor konstruksi yang tumbuh 7,68 persen (yoy) dan kontribusi positif dari sektor industri pengolahan. Selain itu, konsumsi rumah tangga dan investasi dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga ikut mengerek pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Pencapaian tersebut merupakan hasil dari berbagai stimulus dan kebijakan yang diimplementasikan oleh Pemerintah, seperti insentif perumahan, penguatan program bantuan sosial, dan peningkatan akses kredit untuk UMKM. Dukungan terhadap sektor transportasi dan pergudangan juga menjadi faktor penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi.
Indonesia juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, bahkan melampaui beberapa negara peers dan anggota G-20. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang berkelanjutan dan responsif terhadap perubahan global menjadi kunci keberhasilan.
Dalam menjawab tantangan ke depan, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan prioritas, termasuk revitalisasi sektor konvensional melalui digitalisasi, pembangunan infrastruktur, dan penguatan sektor ekonomi baru seperti digital dan energi berkelanjutan. Penguatan ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat juga menjadi fokus utama dalam menjaga stabilitas ekonomi ke depan.
Meskipun kontestasi politik pemilu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga, upaya untuk memastikan stabilitas ekonomi dan ketahanan tetap menjadi prioritas utama Pemerintah, sehingga pertumbuhan ekonomi yang solid dapat berlanjut di masa mendatang.