Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok mengintensifkan kerja sama mereka dalam rangka mendukung pengembangan dan pemanfaatan ekosistem kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, menyatakan bahwa kerja sama ini akan difokuskan pada program-program khusus yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem AI di Indonesia. Tiongkok dipilih sebagai mitra strategis karena telah membuktikan kemampuannya dalam menerapkan teknologi AI secara konkret.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia, terutama dalam pengembangan ekosistem AI nasional. Mengingat data sains dan machine learning memiliki relevansi yang kuat dalam pengembangan teknologi AI, kerja sama ini dianggap sebagai langkah yang tepat untuk memperkuat posisi Indonesia dalam politik global yang bebas dan aktif.
Selain itu, Wamen Nezar juga menyoroti jumlah pelajar Indonesia yang sedang melanjutkan pendidikan di Tiongkok, terutama dalam bidang digitalisasi. Dengan adanya sekitar 40 ribu mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Tiongkok, kerja sama dalam bidang digital antara kedua negara dianggap semakin penting.
Meskipun kerja sama dalam bidang digital antara Indonesia dan Tiongkok sudah berlangsung lama, fokus pada pengembangan dan pemanfaatan teknologi AI akan membuat kolaborasi ini menjadi lebih konkret. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan kapabilitas talenta digital Indonesia melalui kerja sama yang lebih terfokus dan terstruktur.
Dengan dihadiri oleh para pejabat tinggi dari kedua belah pihak, pertemuan bilateral ini menandai komitmen kuat dari kedua negara untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dalam mengembangkan teknologi AI dan memperkuat sektor digital di Indonesia.
