Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meresmikan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pulau Pasaran, Lampung, sebagai pusat hilirisasi ikan teri. Pulau ini, yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, khususnya dalam pengolahan ikan teri, kini telah dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana modern untuk mendukung aktivitas perikanan.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, menjelaskan bahwa Kalamo Pulau Pasaran merupakan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian masyarakat nelayan. Melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas, KKP berusaha mengubah Pulau Pasaran menjadi pusat hilirisasi yang lebih efisien dan mandiri.
Program ini telah melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, dalam memberikan pendampingan dan bantuan teknis kepada masyarakat Pulau Pasaran. Pendekatan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari bimbingan teknis dalam pengolahan ikan hingga fasilitasi akses permodalan dan perijinan usaha.
Melalui langkah-langkah ini, KKP berharap untuk meningkatkan kualitas produk ikan teri dari Pulau Pasaran sehingga dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, dengan adanya off taker, diharapkan nilai tambah produk dapat ditingkatkan dan akses pasar dapat diperluas.
Para pemangku kepentingan, seperti Ketua Komisi IV DPR RI dan Gubernur Lampung, juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif KKP ini. Mereka menyoroti pentingnya pembangunan Kalamo sebagai langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dan memperluas akses pasar bagi produk perikanan.
Dengan adanya Kampung Nelayan Modern di Pulau Pasaran, KKP tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan mandiri bagi masyarakat nelayan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup penduduk lokal.