Partisipasi produk perikanan Indonesia dalam pameran SENA 2024 mendapat sambutan hangat dari para pembeli internasional. Berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Belgia, Spanyol, Inggris, Prancis, hingga Taiwan dan Australia tertarik dengan produk perikanan Indonesia yang dipamerkan di Boston.
Tidak hanya itu, nilai perdagangan yang dicatat selama pameran mencapai USD58,47 juta, melampaui target yang ditetapkan sebelumnya. Produk tuna menjadi andalan dengan nilai transaksi sebesar USD29,50 juta atau setengah dari total potensi perdagangan selama acara berlangsung.
Selain tuna, komoditas lain seperti udang, cumi, sotong, gurita, kakap, baramundi, octopus, mahi-mahi, dan tilapia juga mendapat perhatian pembeli dari berbagai negara. Pameran ini menjadi platform penting bagi Indonesia untuk mempromosikan produk perikanan, terutama tuna, di pasar internasional.
Paviliun Indonesia yang diikuti oleh 14 peserta eksportir sukses menarik minat pengunjung dari berbagai negara. Keberhasilan ini diharapkan dapat membuka pintu bagi produk perikanan Indonesia untuk semakin dikenal di pasar global.
Dengan prestasi ini, Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam perdagangan produk perikanan dunia. Melalui pencanangan Tahun Tuna Indonesia 2024, Indonesia bertekad untuk memperkuat branding seafood-nya sebagai produk yang aman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, juga menyoroti pentingnya ekspor produk perikanan bagi perekonomian Indonesia. Dengan nilai ekspor yang mencapai miliaran dolar, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan yang signifikan dalam sektor perikanan.
Investasi dalam sektor kelautan dan perikanan juga terus meningkat, menunjukkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam mengembangkan industri ini. Dengan demikian, partisipasi Indonesia dalam pameran SENA 2024 tidak hanya merupakan pencapaian dalam hal perdagangan, tetapi juga menjadi cermin keberhasilan strategi pengembangan sektor perikanan nasional.
