Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendorong kolaborasi dan tindakan konkret dalam mengatasi dampak perubahan iklim, mengatakan bahwa pertemuan dan seminar saja tidaklah cukup. Dalam acara Pertemuan Nasional RBP REDD+ Tahun 2024 di Jakarta, ia menekankan perlunya tindakan nyata yang kredibel dan efektif.
Menkeu Sri Mulyani juga menyoroti dampak perubahan iklim terhadap sektor perekonomian dan keuangan, yang dapat merusak hingga 3,45 persen dari GDP Indonesia. Dengan GDP sekitar Rp20,6 ribu triliun, kerugian potensial akibat perubahan iklim dapat mencapai Rp600,45 triliun. Hal ini menunjukkan pentingnya respons yang tepat dan terukur dalam menghadapi tantangan ini.
Indonesia telah melakukan upaya sistematis dalam mengurangi risiko perubahan iklim dan telah mendapatkan pengakuan serta kompensasi atas usahanya dalam menjaga kelestarian lingkungan, seperti melalui Green Climate Fund dan REDD+. Namun, Menkeu menekankan bahwa tanggung jawab mitigasi perubahan iklim tidak hanya bergantung pada dana internasional, tetapi juga pada kebijakan dan regulasi domestik.
Selain itu, Menkeu juga menyoroti pentingnya inklusivitas dalam upaya mitigasi perubahan iklim, di mana partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat, stakeholder, dan pemerintah daerah, sangatlah penting. Ini menunjukkan bahwa kesadaran dan komitmen dari semua pihak merupakan faktor kunci dalam menangani perubahan iklim.
Menkeu Sri Mulyani juga menyoroti berbagai kebijakan yang telah diimplementasikan pemerintah, seperti climate budget tagging, sukuk hijau, dan pendanaan multilateral. Namun, ia menekankan perlunya pemerintah daerah juga memiliki komitmen yang kuat dalam mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi perubahan iklim.
Dengan mengutamakan kolaborasi, pertukaran pengetahuan, dan pembelajaran antarprovinsi, diharapkan bahwa semua wilayah di Indonesia dapat menjadi pionir dalam program-program perubahan iklim. Ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama yang solid dan penekanan pada tindakan nyata, Indonesia dapat menghadapi tantangan perubahan iklim dengan lebih efektif.