Industri pers diajak untuk tidak merasa terancam oleh disrupsi teknologi digital, media sosial, dan kecerdasan buatan (AI), melainkan melihatnya sebagai peluang untuk mengoptimalkan praktik jurnalisme melalui inovasi. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam acara Konvensi Nasional Media Massa, industri pers masih memiliki potensi yang besar dengan pendapatan global mencapai US$130 miliar pada 2023.
Budi Arie menekankan pentingnya semangat inovasi dalam industri media untuk menghadapi disrupsi teknologi. Dengan memahami potensi pendapatan yang dihasilkan oleh pemanfaatan teknologi digital, industri media dapat memotivasi diri untuk meningkatkan inovasi dalam bisnis mereka. Salah satu strategi yang diusulkan adalah berinovasi dalam proses bisnis untuk tetap bersaing, meningkatkan jumlah pelanggan platform, dan menarik lebih banyak pelanggan dengan penawaran akses premium.
Selain itu, Budi Arie juga mendorong industri pers untuk mengadopsi dan mengembangkan teknologi baru serta meningkatkan keahlian karyawan mereka. Dengan melakukan peningkatan keterampilan karyawan, industri pers dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang muncul akibat perkembangan teknologi.
Tidak hanya itu, Budi Arie juga menyarankan agar industri pers mengikuti tren konten yang populer di masyarakat, seperti konten podcast atau konten digital lainnya. Dengan mengikuti tren konten yang diminati oleh masyarakat, industri pers dapat meningkatkan daya tarik dan relevansinya di era digital.
Melalui acara Konvensi Nasional Media Massa, pemerintah memberikan platform bagi para pemangku kepentingan dalam industri pers untuk berbagi ide, pengalaman, dan strategi dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Dengan demikian, diharapkan industri pers dapat terus berkembang dan berinovasi untuk tetap relevan dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan demokrasi.
