Menghidupkan Warisan Budaya: Sinergi Pemda dalam Merevitalisasi Lima Bahasa Daerah di Provinsi Maluku

Kantor Bahasa Provinsi Maluku mengundang Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dan pemerintah daerah kabupaten yang melaksanakan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di Provinsi Maluku tahun 2022 dan 2023 untuk menggelar Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku. Rapat koordinasi ini berlangsung di Hotel Swiss Bel Ambon mulai tanggal 6 hingga 8 Maret 2024.

Tujuan dari rapat koordinasi ini meliputi beberapa hal penting, seperti menetapkan target sekolah yang akan menjadi sasaran Revitalisasi Bahasa Daerah di lima kabupaten, merencanakan Bimbingan Teknis Pengajar Utama, menetapkan jadwal Festival Tunas Bahasa Ibu, membahas kontribusi anggaran dari pemerintah daerah, dan merencanakan penyusunan peraturan tentang pelindungan bahasa daerah.

Pembukaan rapat ini diawali dengan sambutan dari Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak, yang mengingatkan tentang kepunahan bahasa daerah di Indonesia, termasuk sebelas bahasa di Maluku. Abdul Khak mengajak seluruh peserta untuk aktif dalam menjaga dan mengembangkan bahasa daerah yang masih ada agar tidak punah.

Selanjutnya, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insun Sangadji, mewakili Gubernur Provinsi Maluku, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dia menegaskan pentingnya partisipasi aktif semua pihak dalam menjaga dan mengembangkan bahasa daerah di Maluku.

Rapat koordinasi ini juga ditandai dengan pemukulan tifa sebagai simbol dimulainya kegiatan. Selama tiga hari, peserta berhasil merumuskan kesepakatan terkait pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku tahun 2024, yang kemudian ditandatangani sebagai komitmen bersama.

Kegiatan berlanjut dengan diskusi kelompok terpumpun untuk menyusun model pembelajaran bahasa daerah. Tujuannya adalah menciptakan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuh kegiatan kreatif berbahasa daerah, seperti menulis surat, membaca puisi, berpidato, dan lain sebagainya. Diskusi ini melibatkan fasilitator dari lima kabupaten penyelenggara RBD dan bertujuan agar proses belajar bahasa daerah menjadi lebih menyenangkan bagi siswa.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×