Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) terus mengembangkan infrastruktur terpadu di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Jawa Tengah, sebagai situs warisan budaya dunia. Fokus pembangunan infrastruktur ini adalah untuk mendukung pelestarian cagar budaya, memperbarui wajah kawasan, dan meningkatkan kenyamanan bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa kementeriannya aktif mendukung pengembangan KSPN Borobudur melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan. Tiga aspek utama yang ditekankan dalam pengembangan ini mencakup peningkatan akses jalan tol dan non-tol, peningkatan kualitas rumah masyarakat menjadi pondok wisata (homestay), dan penataan kawasan sekitar Candi Borobudur.
Salah satu fokus dari upaya penataan adalah memberikan akses yang lebih baik untuk wisatawan melalui jalan tol dan non-tol, menjadikan koridor Borobudur lebih ramah wisatawan. Selain itu, upaya peningkatan kualitas rumah masyarakat menjadi pondok wisata di sepanjang koridor Borobudur diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha di wilayah tersebut. Penataan kawasan juga melibatkan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah dengan kegiatan yang mencakup penataan gerbang kawasan, penataan concourse dan plaza Candi Borobudur, serta penataan aksis budaya Mendut-Pawon-Borobudur.
Pada tahap pertama penataan KSPN Borobudur, yang berlangsung dari Oktober 2020 hingga Desember 2021, telah dilakukan pembangunan infrastruktur, termasuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) KSPN Borobudur yang memiliki kapasitas 100 liter/detik untuk melayani 12 desa di sekitarnya. SPAM ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat di sekitar area KSPN Borobudur.
Selanjutnya, dalam tahap kedua penataan KSPN Borobudur, Kementerian PUPR RI fokus pada pembangunan Kampung Seni Borobudur dan Museum di Kujon, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Proyek ini mencakup pengembangan pasar seni cinderamata, kuliner, parkir, ruang kreatif, pusat pelatihan kriya seni, panggung seni budaya, serta penataan lansekap. Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pariwisata dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Pembangunan infrastruktur terpadu ini merupakan langkah konkret untuk menjaga dan meningkatkan potensi pariwisata dan warisan budaya Indonesia, khususnya di kawasan Borobudur.