Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang sedang melakukan survei untuk memetakan populasi ikan Belida Jawa (Notopterus notopterus) di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Ini merupakan bagian dari upaya untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam pengambilan kebijakan terkait pengelolaan ikan belida.
Survei dilakukan dalam tiga periode yang berbeda menggunakan berbagai alat tangkap seperti kerai bambu, bubu, dan lift net. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan estimasi kelimpahan populasi, distribusi panjang, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, dan tingkat tangkapan per upaya penangkapan.
Hasil survei menunjukkan bahwa populasi Belida Jawa di Rawa Pening diperkirakan sekitar 32 ekor per 1.400 m² atau 229 ekor per hektar, dengan status populasi yang hampir terancam menurut standar International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Santoso Budi Widiarto, Kepala LPSPL Serang, menjelaskan bahwa ikan belida termasuk dalam jenis ikan yang dilindungi penuh berdasarkan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021. Oleh karena itu, pendataan ini penting sebagai langkah awal dalam pemulihan populasi belida dan sebagai implementasi dari program pengelolaan perikanan antara tahun 2020 hingga 2024.
Kerjasama antara LPSPL Serang dan Universitas Tidar (Untidar) dalam pendataan ini menyoroti pentingnya aspek ekologi, ekonomi, dan sosial dalam pengelolaan sumber daya perikanan. Data yang dikumpulkan juga mendukung pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Ahli Peneliti Utama dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, BRIN, Haryono, menambahkan bahwa ikan belida memiliki nilai ekonomis tinggi dan penting sebagai bagian dari keanekaragaman hayati laut. Meskipun belum masuk dalam perlindungan CITES, perlindungan dan pemulihan populasi belida menjadi prioritas dalam menjaga kelestarian biota laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, juga telah menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian biota laut untuk kesejahteraan bangsa dan generasi mendatang.