Masuk ke pertengahan tahun 2024, situasi ekonomi Indonesia menunjukkan kekuatan yang semakin meningkat, dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun tersebut mencapai 5,11 persen (year on year/yoy). Angka ini bahkan melebihi pertumbuhan pada triwulan yang sama tahun sebelumnya dan triwulan sebelumnya. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang solid ini telah mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga rating yang memberikan penilaian positif terhadap ketahanan ekonomi Indonesia, yang didukung oleh pertumbuhan yang tinggi dan stabil.
Dalam Seminar Ekonomi Perkumpulan Alumni Kolese Kanisius Jakarta (PAKKJ), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur, yang merupakan salah satu indikator utama dalam perekonomian, tetap berada pada level ekspansif dengan angka 52,9 poin. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti China, Korea Selatan, dan Malaysia.
Pertumbuhan ekonomi regional juga menunjukkan perkembangan yang positif, terutama di wilayah Kalimantan, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara. Wilayah Maluku-Papua bahkan mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 12,15 persen, yang didorong oleh aktivitas pertambangan. Sementara itu, Pulau Jawa tetap menjadi kontributor terbesar terhadap PDB Nasional.
Dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi yang baik, pemerintah telah menetapkan visi Indonesia Emas 2045 melalui Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2024-2045. Untuk mencapai visi tersebut, pertumbuhan ekonomi per tahun harus didorong pada kisaran 6-7 persen, dengan investasi yang terus tumbuh.
Menko Airlangga menekankan pentingnya kerja sama global dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih transformatif. Indonesia telah menunjukkan eksistensinya dan prestasinya dalam berbagai forum ekonomi internasional seperti G20, ASEAN, dan berbagai inisiatif ekonomi regional. Indonesia juga telah mengajukan keanggotaan dalam OECD, menunjukkan komitmen untuk mengikuti standar internasional dalam reformasi dan implementasi kebijakan ekonomi.
Dengan bergabungnya Indonesia dalam OECD, diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong masuknya investasi asing yang lebih besar ke Indonesia. Langkah ini juga akan membantu Indonesia dalam melanjutkan reformasi ekonomi dan implementasi kebijakan yang lebih efektif.