Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, berencana membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare, dengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat menjadi lokasi pertama pelaksanaannya. Pembangunan ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, dan akan menggunakan teknologi tinggi yang sejajar dengan negara-negara modern.
Andi Amran Sulaiman melihat klaster pertanian modern sebagai gebrakan masa depan yang akan menarik minat anak muda, terutama generasi milenial dan gen Z. Mereka akan menggunakan teknologi seperti drone, remote control, dan robot tanam untuk mempercepat produksi, mengurangi keterlibatan tenaga manusia secara manual dalam proses pertanian.
Diharapkan klaster pertanian modern ini akan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia, bahkan menjadi contoh bagi Asia Tenggara dan ASEAN secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk mengubah pola pertanian tradisional menjadi pertanian yang lebih efisien dan produktif dengan memanfaatkan teknologi modern.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mendukung penuh inisiatif Kementerian Pertanian ini karena menyadari bahwa pertanian merupakan penyokong utama pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, pertanian telah menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung.
Dengan adanya klaster pertanian modern, diharapkan petani di Kabupaten Bandung dapat memanfaatkan dengan baik program-program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. Ini akan membantu mereka meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian serta menjadikan Kabupaten Bandung sebagai salah satu lokasi pertanian modern masa depan.