Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, melakukan kunjungan ke Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Selasa (26/3/2024). Dalam kunjungannya, Menteri Trenggono mengajak mahasiswa untuk aktif dalam pengembangan riset, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang mengedepankan keberlanjutan ekologi dan ekonomi kelautan.
Sebagai alumni S-2 Magister Management ITB, Menteri Trenggono merasa terhubung dengan kampus tersebut dan mengakui banyaknya ilmu yang diperolehnya terkait ekologi dan ekonomi. Dia menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan untuk kepentingan masyarakat dan negara.
Menurut Menteri Trenggono, ketersediaan pangan di masa depan akan menjadi permasalahan serius jika sumber daya alam tidak dikelola dengan baik. Laut Indonesia memiliki potensi besar, namun belum sepenuhnya dioptimalkan. Hanya sekitar 19% laut yang telah terpetakan, dan potensi di laut dalam masih belum sepenuhnya dieksplorasi.
Untuk menghadapi tantangan ini, Menteri Trenggono menekankan perlunya pengembangan riset, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang mengedepankan keberlanjutan ekologi dan ekonomi kelautan. Dia juga menyoroti peran penting laut Indonesia dalam perekonomian nasional, penyediaan pangan, mitigasi perubahan iklim, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun, aktivitas manusia yang meningkat, perubahan iklim, praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, dan polusi laut menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Oleh karena itu, perlunya kesadaran akan pentingnya menjadikan ekologi sebagai prioritas dalam pembuatan kebijakan, riset, dan inovasi teknologi kelautan dan perikanan.
Menteri Trenggono menjelaskan bahwa KKP telah mengimplementasikan lima kebijakan Ekonomi Biru untuk mengatasi tantangan tersebut. Keberhasilan sektor kelautan dan perikanan Indonesia harus diukur melalui aspek kesehatan laut, kekayaan laut, dan kemakmuran laut.
Dengan demikian, Menteri Trenggono berharap bahwa mahasiswa dan akademisi dari kampus ITB akan menjadi agen perubahan yang membawa perubahan positif dalam membangun sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang berkelanjutan. Mereka diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan visi Society 5.0 dan meningkatkan daya saing global Indonesia.