Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah merilis Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di IKN sebagai upaya untuk memastikan pembangunan ibu kota negara baru berjalan sejalan dengan pelestarian lingkungan.
Menurut Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, dalam acara peluncuran di Jakarta pada Selasa (26/3/2024), pembangunan ibu kota di Kalimantan Timur sering kali menjadi sasaran kritik karena dikhawatirkan dapat merusak lingkungan. Namun, Bambang menegaskan bahwa pembangunan IKN sebenarnya menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengembalikan hutan tropis Kalimantan, dengan salah satu strateginya adalah melindungi dan mengelola keanekaragaman hayati.
Dokumen Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di IKN menetapkan arah kebijakan, program, dan target untuk melindungi keanekaragaman hayati di IKN selama lima tahun ke depan (2024–2029). Dokumen tersebut mencakup berbagai langkah seperti pelestarian habitat, perlindungan spesies, restorasi dan rehabilitasi ekosistem yang rusak, serta konservasi pohon.
Proses pengembangan dokumen tersebut melibatkan dialog dengan berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan, konsultan, akademisi, peneliti, lembaga internasional, dan LSM.
Bambang menyatakan harapannya bahwa melalui program perlindungan ekosistem dan pemulihan ekosistem yang rusak, status keanekaragaman hayati di wilayah IKN dapat meningkat hingga tahun 2030.
OIKN telah mengidentifikasi tujuh wilayah di IKN dan sekitarnya yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, seperti Bentang Alam Gunung Beratus, Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, dan lainnya. Upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati meliputi target merestorasi 65 persen wilayah IKN sebagai kawasan lindung.
Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di IKN adalah dokumen ketiga yang dirilis Otorita IKN dalam rangka mendukung kampanye global terkait perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG). Ini menunjukkan komitmen OIKN untuk memastikan bahwa pembangunan ibu kota negara baru berlangsung secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.