Dalam rangka mempercepat perubahan menuju peningkatan kompetitivitas, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi dan Fungsional Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan) mengadakan Workshop “Strategi Pempercepat Transformasi Pusdiklat di Lingkungan Badiklat Kemhan” pada Kamis (7/3).
Workshop ini dihadiri oleh seluruh Pejabat Eselon I, II, III, dan perwakilan Eselon IV di Badiklat, serta perwakilan dari Biro Kepegawaian Setjen Kemhan dan Mabes TNI dan Angkatan. Acara tersebut mengundang narasumber dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Drs. Haris Faozan, M.Si, seorang Analis Kebijakan Ahli Utama, yang memberikan pemahaman tentang Transformasi Pusdiklat sebagai Pusat Unggulan pengembangan kompetensi TNI dan ASN di lingkungan Kemhan. Selain itu, workshop ini juga menghadirkan narasumber dari Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, termasuk Ibu Margareta Yuliani, S.KM., M.M., Widyaiswara Ahli Utama, dan Nismawaty Basri, S.KM., Ketua Tim Kerja 5 Penjaminan Mutu dan Kerjasama Pelatihan Bidang Kesehatan BBPK Jakarta. Mereka berbagi pengalaman mengenai strategi dan perjuangan dalam memperoleh Akreditasi Lembaga Pelatihan dari LAN RI dengan predikat Bintang 3.
Dalam sambutannya, Plt. Kabadiklat Kemhan Mayor Jenderal TNI Zainul Arifin, yang diwakili oleh Sesbadiklat Marsma TNI Wajariman, menegaskan pentingnya akreditasi untuk menjamin kualitas pelayanan pelatihan bagi personel Kemhan. Ia menjelaskan bahwa setiap Pusdiklat sebagai Lembaga Penyelenggara Pelatihan bagi Aparatur Negara perlu mendapatkan akreditasi untuk memenuhi kriteria penilaian kelayakan sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pelatihan di Kemhan dan TNI sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dengan akreditasi dari LAN RI, Pusdiklat di lingkungan Badiklat Kemhan akan diakui secara resmi dan dijamin kualitas penyelenggaraan pelatihannya. Penilaian kelayakan tersebut juga menjadi dasar untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pelatihan yang berkualitas, yang dapat digunakan untuk pengembangan kompetensi pegawai dan peningkatan disiplin kerja.
Plt. Kabadiklat juga menekankan pentingnya workshop ini dalam menyusun strategi akselerasi transformasi Pusdiklat di lingkungan Badiklat Kemhan. Dia berharap bahwa workshop ini akan menghasilkan konsep yang implementatif untuk mempercepat transformasi Pusdiklat menuju keunggulan dan daya saing sebagai lembaga pelatihan terakreditasi terbaik.
Saat ini, dua dari empat Pusdiklat di lingkungan Badiklat Kemhan telah berhasil mendapatkan akreditasi sebagai lembaga pelatihan dengan predikat Bintang 1 dari LAN RI. Pusdiklat Tekfunghan dan Pusdiklat Manajemen Pertahanan memiliki prestasi tersebut, dan Pusdiklat Tekfunghan juga telah memperoleh Akreditasi A untuk Diklat Teknis bidang Pertahanan dan kategori Akreditasi B untuk Latsar CPNS. Sementara itu, Pusdiklat Bela Negara sedang berupaya untuk mendapatkan akreditasi LAN RI, dan Pusdiklat Bahasa telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal (BAN-PNF) Kemendikbud untuk beberapa program Diklat. Keduanya bergerak menuju upaya mendapatkan Akreditasi Lembaga LAN RI.
Workshop ini merupakan langkah efektif dalam menghasilkan strategi akselerasi yang dapat membantu transformasi Pusdiklat Badiklat Kemhan menuju keunggulan dan daya saing sebagai lembaga pelatihan terkemuka.