Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengusung ide pembangunan berorientasi transit (TOD) di Jabodetabek, sebuah konsep yang memadukan pemukiman, perkantoran, rumah sakit, area komersial, dan simpul transportasi menjadi satu kesatuan terintegrasi. Upaya ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan dan mempermudah akses masyarakat terhadap angkutan umum massal.
Menhub menyampaikan rencananya untuk memasarkan konsep TOD kepada Pemerintah Jepang dan sejumlah investor pada April 2024 mendatang. Fokus pemasaran akan ditujukan pada jalur MRT North – South dan East – West Jakarta.
Pembangunan TOD di kota-kota besar seperti Jakarta dianggap penting mengingat situasi perkotaan yang terus berkembang dan keterbatasan lahan. Kawasan Jabodetabek, yang merupakan wilayah aglomerasi dengan pergerakan yang intens, membutuhkan solusi yang menyeluruh untuk mendukung aktivitas sosial, pendidikan, dan ekonomi.
Pemerintah juga terus meningkatkan layanan transportasi massal, baik berbasis jalan maupun rel. Dalam hal layanan berbasis jalan, pemerintah mendorong skema Buy The Service (BTS), yang melibatkan pembelian layanan transportasi umum yang memenuhi standar pelayanan minimal. Sedangkan untuk layanan berbasis rel, terdapat berbagai opsi seperti Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), KRL, dan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Menhub juga mengajak partisipasi Pemerintah Daerah dalam pengembangan transportasi massal, baik melalui alokasi APBD maupun upaya pembiayaan kreatif. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dianggap penting untuk memastikan pembangunan transportasi massal yang efektif dan berkelanjutan.