Pada hari Kamis (5/5), Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Sabah ramai dengan kedatangan sekitar 500 pelajar Indonesia dari berbagai tempat di Sabah, meskipun hari tersebut merupakan hari libur. Mereka adalah pelajar kelahiran Sabah yang akan menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SIKK dan bersiap mengikuti seleksi Program Generasi Maju Cinta Tanah Air, atau yang dikenal dengan nama “Gema Cita”.
Program Gema Cita adalah upaya fasilitasi pendidikan lanjutan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, khususnya di Sabah dan Sarawak, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas di berbagai sekolah di Indonesia. Anak-anak PMI ini umumnya lahir di Malaysia dan telah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pertama di SIKK atau di berbagai Community Learning Center (CLC) yang tersebar di Sabah dan Sarawak.
Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam bidang pendidikan telah memungkinkan berdirinya SIKK dan CLC. SIKK, yang diizinkan beroperasi oleh Kerajaan Malaysia sejak 1 Desember 2008, menjadi pusat pengurusan pelayanan pendidikan di CLC di Sabah dan Sarawak. Pendekatan pembelajaran dan kurikulum yang digunakan sama dengan yang diterapkan di Indonesia, dengan pengiriman guru-guru profesional dari Indonesia.
Program Gema Cita, yang telah berjalan secara informal sejak 2013, bertujuan membantu para pelajar alumni SMP SIKK-CLC melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK/MA di Indonesia. Dengan adanya program ini, banyak pelajar alumni yang berhasil melanjutkan pendidikan di Indonesia melalui jalur mandiri atau dengan bantuan beasiswa.
Selama pandemi COVID-19 (2020-2022), program Gema Cita tetap berjalan dan bahkan melebar dengan melibatkan CLC di Sarawak dan Sanggar Belajar di Semenanjung Malaysia. Melalui program ini, peserta dapat memilih tiga jalur pelayanan pendidikan, yaitu Jalur Adem, Jalur Yayasan, dan Jalur Mandiri, yang menawarkan berbagai bentuk bantuan pendidikan.
Pada tahun ini, program Gema Cita kembali diselenggarakan dengan partisipasi 567 alumni CLC SMP SIKK dan CLC di Malaysia. Mereka berjuang untuk melanjutkan pendidikan di lebih dari 90 sekolah tujuan di Indonesia. Proses seleksi peserta dilakukan melalui serangkaian kegiatan, termasuk tes kemampuan literasi dan numerasi, wawancara, dan tes kesehatan.
Selama proses seleksi, peserta didampingi oleh guru-guru pendamping yang memberikan dukungan dan bimbingan. Meskipun menempuh perjalanan jauh, peserta tetap semangat dalam mengikuti seleksi ini. Melalui program Gema Cita, diharapkan mereka dapat melanjutkan pendidikan dan meraih cita-cita mereka dengan lebih baik di masa depan.