Suhajar Diantoro, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, dengan tegas mendorong seluruh daerah untuk sukses dalam implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Mal Pelayanan Publik (MPP) demi menuju digitalisasi.
Dalam pernyataan resminya pada Kamis (7/3/2024), Suhajar menegaskan komitmen kuat Kemendagri dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam mendukung digitalisasi SPBE dan MPP di semua daerah.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat mewakili Menteri Tito Karnavian dalam acara Peresmian Bersama MPP dan Penguatan Komitmen Penerapan MPP Digital di Jakarta. Ia juga mengapresiasi kehadiran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara tersebut.
Suhajar juga memberikan penghargaan kepada Menteri Anas dan Menkes Budi Gunadi atas dedikasi mereka dalam memajukan inovasi pelayanan publik di Indonesia. Ia mengungkapkan keterkesanannya terhadap inovasi digitalisasi yang dilakukan oleh Kantor Menkes, yang mendapat pujian dari Menteri Tito Karnavian.
Dalam konteks peningkatan pelayanan publik, Suhajar menekankan pentingnya inovasi untuk mendukung kemajuan suatu negara. Hal ini sejalan dengan penelitian Mark Turner yang menunjukkan bahwa negara-negara yang berhasil melampaui tetangganya adalah yang mampu mentransformasi pemerintahannya menjadi organisasi pelayanan yang efektif.
Suhajar menekankan bahwa untuk mencapai kemajuan, pemerintahan harus bertransformasi menjadi penyedia layanan yang efektif. Contohnya, Singapura yang berhasil meningkatkan kemajuannya setelah mengadopsi model pelayanan publik yang efektif.
Ia juga mengaitkan efektivitas pelayanan publik dengan pemanfaatan teknologi informasi, sehingga integrasi antara pelayanan dan digitalisasi menjadi sangat penting. Hal ini akan menjadi arahan penting dari Menteri PANRB untuk kemajuan pelayanan publik di Indonesia.
Dengan demikian, upaya pemerintah dalam meningkatkan efektivitas pelayanan publik melalui digitalisasi menjadi kunci untuk kemajuan negara, sebagaimana disoroti oleh Suhajar Diantoro.