Menlu RI Retno Marsudi menggarisbawahi pentingnya transformasi dan inovasi digital di kawasan untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kawasan Asia Pasifik saat ini menjadi pemimpin dalam transformasi digital global, yang dipercepat oleh dampak Pandemi COVID-19.
Retno menganggap bahwa kemajuan ini seharusnya menjadi peluang emas bagi kawasan untuk memimpin dalam pencapaian SDGs secara global. Namun, ada paradoks yang perlu diatasi, di mana laporan PBB memperkirakan keterlambatan Kawasan Asia Pasifik dalam mencapai SDGs hingga 32 tahun ke depan, terutama disebabkan oleh dampak COVID-19 dan konflik regional.
Oleh karena itu, Retno menekankan pentingnya inovasi digital kawasan untuk mengatasi tantangan tersebut. Indonesia telah menetapkan Visi Indonesia Digital 2045 untuk fokus pada pengembangan digital dalam pemerintahan, ekonomi, dan masyarakat, dengan tujuan meningkatkan pelayanan publik, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan produktivitas.
Dalam forum UNESCAP, Retno memaparkan tiga peta jalan untuk memperkuat kerja sama transformasi digital. Pertama, pengembangan roadmap digital terintegrasi untuk mengatasi perbedaan kapasitas dan regulasi di kawasan. Kedua, mempromosikan inklusivitas digital untuk mengatasi kesenjangan gender dan akses internet. Ketiga, memastikan penggunaan teknologi transformatif untuk memajukan perdamaian dan kesejahteraan, sambil memitigasi risiko penggunaan teknologi yang salah.
Sidang UNESCAP kali ini bertema “Leveraging Digital Innovation for Sustainable Development in Asia and the Pacific” dan Indonesia aktif dalam memajukan isu-isu pembangunan, termasuk melalui Side Event “Accelerating Ocean-Based Climate Action”. Dalam kunjungannya, Retno juga melakukan pertemuan bilateral untuk membahas kerja sama bilateral, regional, dan global.
