Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga mengetuai Komite Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10, mengungkapkan bahwa program Citarum Harum merupakan kolaborasi multi-stakeholders yang melibatkan berbagai pihak, termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media.
Melalui kerjasama yang solid, program Citarum Harum berhasil mencapai berbagai pencapaian yang mengesankan, seperti penurunan drastis tingkat pencemaran air dari cemar berat menjadi cemar ringan, peningkatan upaya penghijauan di daerah hulu sungai, optimalisasi pengelolaan sampah di sepanjang DAS Citarum, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan, serta edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai.
Menko Luhut menjelaskan bahwa program Citarum Harum merupakan sukses dalam mengatasi pencemaran dan kerusakan DAS di Sungai Citarum, yang kemudian dihadirkan sebagai praktik baik di World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali.
Sungai Citarum, dengan panjang 297 kilometer, memiliki peran penting bagi masyarakat Jawa Barat dan pernah mengalami pencemaran berat. Dengan gagasan program Citarum Harum yang digagas oleh Presiden Joko Widodo pada 2018, tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan fungsi dan keindahan Sungai Citarum.
Program revitalisasi Sungai Citarum ini tidak hanya memiliki dampak lokal, tetapi juga dampak yang lebih luas. Keberhasilan menjaga kebersihan Sungai Citarum akan berdampak pada kebersihan laut, sehingga menjaga Citarum sejalan dengan menjaga laut, yang pada gilirannya, berarti menjaga keberlangsungan Indonesia.
