Enam meriam karbit yang dihiasi dengan warna-warni khas Kota Pontianak, Kalimantan Barat, berjejer di tepi Sungai Kapuas di Gang Bansir III Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian, dan Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan bersama jajaran Forkopimda memulai Eksibisi Permainan Tradisional Meriam Karbit pada malam Selasa (9/4/2024). Meriam karbit ini dinyalakan secara bergantian oleh mereka, menjadi tanda dimulainya acara tersebut.
Menjelaskan lebih lanjut, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menjelaskan bahwa permainan meriam karbit ini diadakan secara rutin setiap tahun untuk meramaikan Hari Raya Idulfitri di Kota Pontianak. Pada malam itu, ada 41 lokasi permainan meriam karbit dengan jumlah meriam antara lima hingga enam di sepanjang Sungai Kapuas, termasuk di wilayah Pontianak Timur, Selatan, dan Tenggara.
Ani Sofian berharap bahwa permainan ini dapat menjadi salah satu event pariwisata Kota Pontianak yang menarik minat wisatawan dan menjadi bagian tetap dalam kalender pariwisata. Selain itu, dia menekankan pentingnya menjaga tradisi permainan meriam karbit sebagai bagian dari warisan budaya takbenda Kota Pontianak.
Merujuk pada karakteristik unik meriam Pontianak, Ani Sofian menjelaskan bahwa meriam ini terbuat dari kayu dengan ukuran besar dan menghasilkan dentuman yang terdengar jauh. Ini memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan meriam di daerah lain.
Selain memberikan hiburan, permainan meriam karbit juga memiliki nilai sejarah yang kaya. Menurut legenda, meriam ini digunakan oleh Sultan Syarif Abdurrahman untuk berbagai tujuan, termasuk membangun Kota Pontianak dan sebagai pertanda waktu salat serta waktu berbuka puasa.
Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson menambahkan bahwa eksibisi meriam karbit ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga merupakan upaya untuk melestarikan warisan budaya dan tradisi yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mempromosikan seni meriam karbit sebagai aset budaya yang berharga bagi Kalimantan Barat.
Dengan demikian, permainan meriam karbit tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga menjadi simbol penting dari kekayaan budaya dan sejarah Kota Pontianak, serta menjadi magnet pariwisata yang menarik bagi wisatawan.