Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan dua terminal Tipe A yang mengalami revitalisasi, yakni Terminal Leuwipanjang di Bandung dan Terminal Banjar di Kota Banjar. Peresmian tersebut, yang berlangsung di Terminal Leuwipanjang, Jawa Barat, pada Sabtu (3/2), menjadi tonggak penting dalam usaha mengubah kesan terminal dari kumuh, tidak teratur, dan penuh preman menjadi lingkungan yang rapi dan bersih.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa revitalisasi terminal bukan hanya sekadar perubahan fisik, melainkan upaya mendorong masyarakat untuk kembali menggunakan transportasi umum. Dengan kondisi terminal yang semakin baik, diharapkan minat masyarakat untuk beralih ke angkutan umum dapat meningkat, mengurangi tingkat kemacetan, dan pada gilirannya, mengurangi kerugian ekonomi akibat kemacetan.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi mengungkapkan dampak ekonomi yang signifikan dari kemacetan, khususnya di kota-kota besar. Contohnya, di Jakarta, kerugian akibat kemacetan bisa mencapai Rp 100 triliun per tahun. Dengan revitalisasi terminal, diharapkan mobilitas masyarakat dapat lebih lancar dan berdampak positif terhadap perekonomian.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan bahwa revitalisasi terminal tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat dan penggerak perekonomian lokal. Terminal yang direvitalisasi dengan konsep mixed use menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan memperkuat keamanan, keselamatan, serta pelayanan kepada penumpang.
Terminal Leuwipanjang di Kota Bandung, setelah diserahkan kepada Kementerian Perhubungan pada tahun 2019, menjalani revitalisasi dengan biaya total Rp 80 miliar. Sementara Terminal Banjar direvitalisasi dengan dana Rp 67 miliar dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Keduanya kini menjadi contoh terminal yang berfungsi dengan baik, mendorong minat penumpang, dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian setempat.
Dengan revitalisasi terminal, pemerintah menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi publik dan menciptakan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan upaya tersebut, diharapkan masyarakat semakin yakin dan nyaman menggunakan angkutan umum sebagai pilihan transportasi utama.