Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan TP PKK se-Sumatra Selatan (Sumsel) menyelenggarakan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Sumatra Selatan (GPISS) dan Pasar Murah Serentak se-Sumsel pada 29 Januari 2024. Langkah konkret ini, yang diinisiasi oleh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, bertujuan untuk menstabilkan laju inflasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat agar dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Dalam sambutannya, Fatoni menyatakan bahwa penanganan inflasi perlu dilakukan secara bersama-sama agar hasilnya efektif dan berdampak langsung pada masyarakat. Operasi Pasar Murah telah dimulai sejak akhir 2023, dengan harapan dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Fatoni mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong mengunjungi Operasi Pasar Murah yang digelar secara serentak di Provinsi, Kabupaten/Kota se-Sumsel.
Operasi Pasar Murah ini telah menghadirkan harga subsidi untuk sejumlah bahan pokok, seperti beras, gula pasir, cabai, bawang merah, bawang putih, dan telur. Harga-harga ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Henky Putrawan, Kepala Biro Ekonomi Setda Sumsel dan Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel, menjelaskan bahwa Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel (GPMSS) akan terus dilaksanakan hingga menjelang Idul Fitri mendatang. Bahan pokok yang dijual melalui pasar murah ini, seperti beras, gula pasir, cabai, bawang merah, bawang putih, dan telur, dijual dengan harga subsidi untuk membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga di pasaran.
Melalui gerakan serentak ini, diharapkan pengendalian inflasi dapat dilakukan secara terpadu dan koordinatif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara lebih efektif oleh masyarakat. Dengan adanya subsidi pada harga bahan pokok melalui Pasar Murah, diharapkan kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan lebih terkendali dan harga yang lebih terjangkau.