Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo gencar memajukan potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika. M. Syahran Bhakti S, Atdag Kairo, menyampaikan komitmen ini dalam kunjungan lapangan ke perusahaan El Tawheed di Mesir. Kunjungan ini bukan hanya sebagai bentuk komitmen, tetapi juga menghasilkan tawaran kerja sama di sektor industri pengemasan minyak goreng Indonesia.
Potensi impor dari perusahaan El Tawheed mencapai USD 6 juta pada tahun 2024, menunjukkan peluang besar untuk produk minyak sawit, tuna kaleng, dan sarden kaleng dari Indonesia. Dalam pertemuan dengan KADIN Provinsi Fayoum, delegasi KBRI Kairo membahas peluang peningkatan investasi dan bisnis bilateral antara Indonesia dan Mesir. KADIN Fayoum menyambut baik kehadiran delegasi, dan pertemuan ini diharapkan memberikan rekomendasi untuk peningkatan ekonomi dan perdagangan antar kedua negara.
Pentingnya pertemuan ini tercermin dalam usulan Magdi Taha Jaballah, Ketua KADIN Provinsi Fayoum, untuk menandatangani nota kesepahaman antara KADIN Fayoum dengan KADIN di Indonesia. KBRI Kairo mendukung usulan ini karena dianggap dapat membuka peluang perluasan pasar bagi produk kedua negara.
Data dari Kementerian Perdagangan mencatat kerja sama perdagangan Indonesia-Mesir selama satu dekade terakhir telah mencapai lebih dari USD 1 miliar per tahun. Melalui data terkini dari BPS, perdagangan kedua negara pada 2023 mencapai USD 1,3 miliar. Produk perdagangan meliputi minyak kelapa sawit, biji kopi, kakao, kertas, briket arang, sabun, tuna kalengan, sarden kalengan, benang, dan produk potensial lainnya. Keseluruhan, inisiatif ini menandai upaya positif Kemendag dalam mengembangkan pasar minyak goreng Indonesia di kawasan Timur Tengah dan Afrika.