BPMP Provinsi Papua menggelar seremonial pelepasan peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 7 secara hybrid, menandai dimulainya peran 27 mahasiswa terpilih di delapan sekolah sasaran di enam kabupaten/kota di Papua. Kepala BPMP Provinsi Papua, Junus Simangunsong, menyoroti pentingnya program ini dalam mendukung transformasi pembelajaran di Papua, terutama mengingat masih banyaknya sekolah yang memiliki rapor merah dalam Rapor Pendidikan.
Junus menegaskan bahwa fokus program ini adalah pengembangan literasi, karakter, minat, dan bakat siswa. Sebagai fondasi utama, penguatan literasi menjadi kunci agar siswa mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain itu, mahasiswa Program Kampus Mengajar juga diharapkan dapat menciptakan budaya belajar yang menyenangkan bagi siswa.
Dalam melaksanakan tugasnya, BPMP Papua berkomitmen untuk mendampingi mahasiswa selama program berlangsung. Kerjasama dengan dinas pendidikan di kabupaten/kota juga menjadi penting untuk memastikan kesuksesan program ini.
Sementara itu, perwakilan dari Ditjen PAUDDikdasmen, Josua Siahaan, menyoroti kolaborasi antara PDM-10 dengan Program Kampus Mengajar dalam upaya pemulihan dan transformasi pembelajaran di sekolah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa melalui pendampingan mahasiswa.
Komentar dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak, Kamarudin, mengapresiasi kontribusi Program Kampus Mengajar dalam meningkatkan motivasi guru dan siswa. Dia menitipkan harapan agar praktik baik yang dilakukan oleh mahasiswa dapat diteruskan oleh para guru.
Dengan jumlah mahasiswa yang terlibat semakin meningkat dari waktu ke waktu, Program Kampus Mengajar terus berupaya menjadi solusi dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui pendekatan ini, diharapkan tercipta lingkungan pembelajaran yang lebih baik dan merata di seluruh nusantara.
