Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, melakukan kunjungan ke Pelabuhan Merak pada Minggu (7/4) untuk mengatasi masalah kepadatan di sana.
Salah satu langkah yang diusulkan oleh Menhub adalah memanfaatkan Pelabuhan Panjang, Lampung, sebagai alternatif untuk mengurangi kepadatan di Pelabuhan Merak. Dengan membuka rute ke Pelabuhan Panjang dari Bakauheni dan Ciwandan, diharapkan dapat mengurangi waktu perjalanan bagi pemudik yang menuju Ibu Kota Lampung.
Selain itu, Menhub juga menginstruksikan Kapolda Banten untuk bertindak tegas terhadap truk yang melanggar aturan dan mengganggu lalu lintas pemudik, terutama truk ODOL. Tindakan hukum akan diambil terhadap truk-truk ini untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik.
Menko PMK, Muhadjir Effendy, juga mengumumkan kebijakan baru terkait kapal yang beroperasi dari Merak ke Bakauheni. Kapal tersebut hanya akan menurunkan penumpang di Bakauheni dan langsung kembali ke Merak, sementara proses bongkar-muat akan dilakukan di Ciwandan atau Pelabuhan Panjang. Meskipun kebijakan ini sedang dievaluasi, namun diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan di Pelabuhan Merak.
Kapolda Banten, Irjen. Pol. Abdul Karim, mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli tiket di perjalanan jika belum memiliki tiket sebelumnya. Hal ini untuk menghindari gangguan bagi pemudik yang sudah memiliki tiket dan memastikan kelancaran proses di Pelabuhan Merak.
Direktur Utama PT ASDP, Ira Puspadewi, menyatakan bahwa tiket telah habis terjual hingga tanggal 8 April 2024, dan tidak akan ada penambahan tiket. Ini menunjukkan pentingnya bagi masyarakat untuk melakukan pembelian tiket sebelum berangkat ke Pelabuhan Merak, baik secara online maupun langsung, untuk menghindari kekecewaan dan memastikan perjalanan yang lancar.