Pensil Warna Bertema Kerajaan Galuh Raih Kemenangan di FIKSI 2024

Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2024 kembali menjadi panggung kreatif bagi siswa-siswa berbakat dari seluruh Nusantara. Salah satu bintang yang berhasil mencuri perhatian publik adalah tim Art Pioneers dari SMAN 1 Kawali, yang memperkenalkan produk inovatif mereka, PenArt. Tidak hanya sekadar alat tulis, PenArt mengusung konsep luar biasa yang memadukan unsur budaya lokal, teknologi digital, dan prinsip keberlanjutan lingkungan.

FIKSI: Ajang Kreativitas dan Dampak Positif
FIKSI 2024 bertujuan mendorong para siswa mengembangkan ide-ide kreatif yang tak hanya unik, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Tim Art Pioneers, yang digawangi oleh Arif Rahman Nugraha dan Al Fath Muhamad Devana Kartasasmita, berhasil memikat juri dengan produk mereka yang mengusung nilai edukasi budaya sekaligus solusi ekologis.

PenArt: Membawa Sejarah ke Tangan Generasi Muda
PenArt bukan sekadar pensil warna. Dengan tema Kerajaan Galuh, salah satu kerajaan besar di Jawa Barat, produk ini dirancang untuk mengenalkan sejarah lokal kepada generasi muda secara menyenangkan dan interaktif. “Kami ingin anak-anak tidak hanya menggambar, tetapi juga belajar tentang tokoh-tokoh sejarah yang mulai dilupakan,” ungkap Arif Rahman.

Keunggulan PenArt terletak pada desainnya yang kaya ornamen budaya khas Kerajaan Galuh. Setiap pensil dilengkapi kartu karakter yang menggambarkan tokoh kerajaan tersebut. Lebih dari itu, produk ini mengintegrasikan teknologi augmented reality (AR). Dengan memindai barcode pada kartu melalui aplikasi Assembler Edu, pengguna dapat menikmati animasi dan informasi tambahan yang memperkaya pengalaman belajar mereka.

Inovasi Ramah Lingkungan yang Menginspirasi
PenArt juga menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan. Mengatasi limbah kayu—salah satu jenis limbah terbesar di Indonesia—tim ini mengganti bahan pensil tradisional dengan campuran cangkang telur dan tepung maizena. “Kami ingin menciptakan pensil yang ramah lingkungan, nyaman digunakan, dan mengurangi dampak limbah,” ujar Al Fath.

Selain mengurangi limbah rumah tangga, penggunaan cangkang telur memberikan tekstur halus pada pensil warna, menjadikannya lebih nyaman bagi pengguna. Langkah ini bukan hanya inovatif, tetapi juga memperlihatkan bagaimana limbah dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi.

Tantangan yang Berbuah Keberhasilan
Mewujudkan PenArt tentu bukan perkara mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah bekerja sama dengan vendor untuk menghasilkan pensil dengan desain khusus yang mengusung elemen budaya. “Beberapa vendor kesulitan memenuhi kebutuhan kami. Tapi dengan tekad dan kerja keras, akhirnya kami menemukan solusi,” kata Arif.

Kesulitan lain muncul dalam mengintegrasikan fitur digital melalui AR. Proses pengembangan teknologi ini memerlukan waktu dan upaya ekstra. Namun, dedikasi tim Art Pioneers membuahkan hasil yang memuaskan, menjadikan PenArt sebagai produk yang edukatif dan interaktif.

Menginspirasi Masa Depan dengan PenArt
PenArt bukan sekadar alat tulis, melainkan sebuah medium yang menggabungkan edukasi, budaya, dan keberlanjutan. Produk ini menunjukkan bahwa inovasi dapat berakar dari tradisi lokal sambil menjawab tantangan global seperti isu lingkungan.

Kisah sukses tim Art Pioneers di FIKSI 2024 menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkreasi, menjadikan budaya sebagai kekuatan, dan memberikan solusi nyata bagi masyarakat. PenArt adalah bukti bahwa kreativitas siswa Indonesia mampu menembus batas imajinasi dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×