Hubungan diplomatik antara India dan Indonesia telah lama terjalin erat, didorong oleh budaya, perdagangan, dan sejarah bersama. Namun, Shri Jaideep Mazumdar, Secretary East Kementerian Luar Negeri India, menekankan bahwa pemahaman masyarakat kedua negara tentang satu sama lain masih perlu ditingkatkan lebih lanjut. Menurutnya, meskipun keduanya saling mengenal, pemahaman ini cenderung terbatas pada permukaan saja.
Dalam dialog dengan para jurnalis Indonesia pada ASEAN-India Media Exchange Visits 2024 di New Delhi, Mazumdar menyatakan, “Media memiliki peran yang sangat besar dalam membangun pemahaman antarnegara.” Namun, ia mengakui bahwa masih banyak yang belum diketahui masyarakat kedua negara tentang satu sama lain. Banyak orang di India, misalnya, hanya mengenal Indonesia melalui makanan khas seperti rendang, atau musik tradisional, dan sebaliknya. Padahal, pemahaman semacam ini sering kali bersifat dangkal, tanpa menggali lebih dalam mengenai sejarah, budaya, dan perkembangan terkini di kedua negara.
Mazumdar juga menyoroti dampak media sosial yang, meskipun membawa kemajuan, justru bisa menciptakan persepsi yang terdistorsi. Media sosial, katanya, seringkali mengutamakan viralitas dan visual yang menarik, tanpa mempedulikan akurasi atau konteks yang lebih luas. Informasi yang disebarluaskan bisa jadi tidak lengkap atau bahkan menyesatkan, sehingga menjadi tantangan besar bagi media tradisional untuk menjaga kualitas dan kedalaman informasi.
Inilah saatnya media konvensional memainkan peran vital, di mana peliputan yang lebih mendalam dapat memberikan gambaran yang lebih utuh tentang kebijakan, budaya, dan masyarakat kedua negara. Dengan informasi yang lebih komprehensif, diharapkan masyarakat India dan Indonesia dapat saling memahami dengan lebih baik dan menghargai satu sama lain.
Mazumdar menambahkan bahwa media tradisional yang berkualitas dapat bertindak sebagai penyeimbang di tengah arus informasi yang cepat di dunia digital. Media konvensional, dengan kemampuannya untuk menyajikan analisis yang lebih mendalam, sangat diperlukan untuk menanggulangi penyebaran informasi yang kurang tepat atau bahkan berbahaya. Peliputan yang mendalam, baik tentang sejarah, politik, dan dinamika sosial, akan memperkuat hubungan kedua negara dan memberikan wawasan yang lebih jelas tentang realitas masing-masing.
Tak hanya itu, era digital juga menawarkan peluang besar bagi media untuk mempererat hubungan kedua negara. Dengan teknologi yang semakin berkembang, media memiliki akses yang lebih luas untuk menjangkau audiens lintas negara. Kolaborasi media antara India dan Indonesia bisa menghasilkan berbagai program yang menggali potensi hubungan bilateral, seperti dokumenter sejarah hubungan kedua negara, liputan khusus tentang pariwisata, atau program pendidikan lintas budaya.
Mazumdar berharap melalui upaya ini, media bisa berperan lebih aktif dalam membangun pemahaman yang lebih baik di antara masyarakat India dan Indonesia. Dengan informasi yang lebih akurat dan mendalam, masa depan hubungan kedua negara akan semakin cerah, baik di tingkat pemerintahan maupun masyarakat. Media, menurutnya, bukan hanya sebagai alat informasi, tetapi juga sebagai jembatan penghubung antar budaya, sejarah, dan masyarakat lintas negara.
Dengan begitu, meskipun tantangan informasi yang datang dari dunia digital semakin kompleks, peran media yang bertanggung jawab sangatlah penting untuk memastikan hubungan kedua negara semakin erat dan saling memahami. Media memiliki potensi untuk menjadi penghubung yang lebih kuat antara India dan Indonesia, asalkan informasi yang disampaikan tepat, akurat, dan membangun.
ASEAN-India Media Exchange Visits 2024, yang diikuti oleh 13 jurnalis dari berbagai negara ASEAN, merupakan langkah konkret dalam mempererat hubungan kedua negara. Para jurnalis ini juga akan mengunjungi sejumlah tempat di New Delhi dan Mumbai, serta menghadiri acara Inauguration of the 3rd ASEAN-India Music Festival di Purana Qila, yang semakin memperkaya pemahaman mereka tentang dinamika hubungan India dan Indonesia.