Dalam rangka memperingati ASEM Day 2024, Kementerian Luar Negeri RI mengundang perwakilan dari negara-negara di kawasan Asia dan Eropa untuk berkumpul di Surakarta, Jawa Tengah, guna membahas keragaman budaya serta mengikuti kegiatan membatik sebagai bagian dari rangkaian perayaan tersebut pada tanggal 6-7 Maret.
Tema ASEM Day tahun ini, yaitu Cultural Diversity: A Shared Value and Celebrated Wealth among ASEM Countries, dipilih untuk menekankan pentingnya dialog dan kerja sama dalam menjaga keberagaman budaya sebagai salah satu pilar utama ASEM. Acara ini dihadiri oleh korps diplomatik negara-negara ASEM di Jakarta serta kalangan akademisi di Surakarta.
Kegiatan dimulai dengan jamuan makan malam resmi yang dihadiri oleh KGPAA Mangkoenagoro X Bhre Sudjiwo dari Puro Mangkunegaran pada tanggal 6 Maret 2024. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa nilai dan kekayaan budaya merupakan fondasi penting dalam memperkuat kerja sama antarnegara.
Pada hari kedua, kegiatan dibuka secara resmi oleh Executive Director Asia – Europe Foundation (ASEF), Duta Besar Toru Morikawa, dan Direktur KSIA Amerop, Ibu Nidya Kartikasari. Dubes Morikawa mengapresiasi kolaborasi pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi dialog antara Asia dan Eropa melalui aspek budaya. Pertukaran budaya dalam ASEM Day kali ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat hubungan antar kedua kawasan sebagai bagian dari komunitas global.
Direktur KSIA Amerop menegaskan bahwa tema Budaya pada ASEM Day 2024 mencerminkan komitmen untuk mengakui kekayaan dari keberagaman budaya sebagai fondasi kolaborasi yang lebih kokoh dan menyeluruh antara Asia dan Eropa.
Pada bagian berikutnya, pembicaraan mengenai budaya diwakili oleh Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud RI dan Direktur Kebudayaan ASEF, serta melalui paparan virtual oleh Direktur Multisektor Kantor Regional UNESCO Jakarta. Mereka menyoroti peran penting budaya dalam memperkuat hubungan antarbangsa dan menjaga perdamaian serta memerangi tantangan global.
Kegiatan ini berhasil menarik minat dan antusiasme dari para mahasiswa yang hadir, yang menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kesadaran yang tinggi akan peran budaya dalam skala lokal maupun global.
Untuk memberikan pengalaman budaya yang menyeluruh, Kementerian Luar Negeri RI juga mengatur kunjungan ke lokasi-lokasi budaya di Surakarta, termasuk Museum Batik Danarhadi dan Puro Mangkunegaran untuk lokakarya membatik.
Rangkaian kegiatan ini memberikan kesan positif bagi para tamu undangan, yang mengakui pentingnya budaya sebagai alat efektif untuk memperkuat kerja sama antarnegara dan antarkawasan.