Presiden Joko Widodo beserta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri upacara peresmian empat bandara di Sulawesi pada Selasa (26/3), yaitu Bandara Mutiara Sis Al-Jufri di Palu, Bandara Banggai Laut di Kabupaten Banggai Laut, Bandara Bolaang Mongondow di Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Bandara Taman Bung Karno di Kabupaten Sitaro. Peresmian keempat bandara tersebut dilakukan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu.
Presiden mengungkapkan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi bandara-bandara tersebut dilakukan sebagai tanggapan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi di kota Palu beberapa tahun yang lalu. Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, khususnya, mengalami kerusakan berat pada saat itu, termasuk pada landasan pacunya dan terminalnya.
Namun, berkat upaya rehabilitasi dan rekonstruksi dengan dana sebesar Rp 567 miliar, Bandara Mutiara Sis Al-Jufri kini memiliki landasan pacu sepanjang 2.510 meter x 45 meter yang dapat menampung pesawat narrow body. Selain itu, Presiden juga menyoroti peningkatan fasilitas di dalam terminal bandara yang kini tampak lebih modern dan siap digunakan untuk meningkatkan mobilitas orang dan barang ke dan dari Sulawesi Tengah.
Selain Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, tiga bandara lainnya juga telah direkonstruksi dan diresmikan. Bandara Banggai Laut, Bandara Bolaang Mongondow, dan Bandara Taman Bung Karno kini memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung operasional penerbangan di wilayah Sulawesi. Menhub Budi Karya Sumadi juga mengapresiasi peran Presiden dalam merealisasikan pembangunan ini serta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi udara di wilayah Sulawesi.
Diharapkan, kehadiran dan peresmian keempat bandara ini dapat memberikan dorongan positif bagi perekonomian dan konektivitas di Sulawesi serta memfasilitasi mobilitas masyarakat dan barang. Hadir dalam acara peresmian tersebut juga sejumlah pejabat tinggi dan pemangku kepentingan terkait dari Kabinet Indonesia Maju, pemerintah daerah, dan lembaga terkait lainnya.
