Indonesia, melalui partisipasinya dalam pameran Arab Health 2024, berusaha menjajaki kerja sama dengan pemilik teknologi global di sektor alat kesehatan. Pemerintah dan industri dalam negeri melihat kerja sama ini sebagai langkah untuk mengembangkan produk alat kesehatan yang selama ini diimpor, dengan harapan dapat diproduksi secara lokal.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Taufiek Bawazier, menekankan pentingnya kerja sama teknologi untuk menarik investasi ke Indonesia dan memberikan transfer teknologi bagi industri lokal. Indonesia berfokus pada pengembangan produk alat kesehatan berteknologi tinggi, seperti X-ray, ultrasonic scanning apparatus, dan ozone therapy, untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Indonesia, dengan populasi yang besar, menghadapi tantangan kesehatan tertentu, seperti masalah ginjal. Oleh karena itu, pengembangan produk dialyser secara lokal menjadi penting, terutama karena angka kematian akibat ginjal kronis di Indonesia mencapai lebih dari 42 ribu jiwa. Dalam upaya untuk melokalkan produk ini, perusahaan seperti Forsta Kalmedic Global turut mendukung dan berkomitmen untuk memproduksi dialyser pertama di Indonesia pada tahun 2024, menghadirkan peluang baru dalam industri alat kesehatan dalam negeri.
Melalui transfer teknologi dan kerja sama dengan mitra global, seperti perusahaan Italia Tecnoideal Srl, Forsta berupaya menghasilkan produk alat kesehatan berkualitas tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan mendukung kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Dengan inisiatif ini, Indonesia berharap dapat menjadi lebih mandiri dalam sektor alat kesehatan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
