Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan mengapa pemerintah mempertimbangkan untuk memperpanjang relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras Premium. Menurutnya, jika biaya produksi naik, seperti biaya input, maka penyesuaian harga menjadi penting untuk memastikan petani dan peternak tetap termotivasi untuk berproduksi.
Arief juga menekankan bahwa keputusan pemerintah harus memperhitungkan dampaknya pada tingkat petani dan konsumen secara seimbang. Meskipun harga HET sebelumnya dianggap terlalu rendah dan menguntungkan petani, perubahan harga juga harus memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan lebih dari 270 juta penduduk Indonesia.
Dia juga menegaskan bahwa semua opsi masih dalam pertimbangan pemerintah, termasuk kemungkinan memperpanjang, menurunkan, atau meninjau kembali HET. Keputusan akhir akan didasarkan pada pemantauan terus-menerus terhadap kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.
Perpanjangan relaksasi HET Beras Premium telah dilakukan sejak 10 Maret 2024 dan berlangsung hingga 24 April 2024 untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasar. Langkah ini telah mempengaruhi 8 wilayah dengan penyesuaian harga sebesar Rp1000 per kilogram dibandingkan HET sebelumnya.
Dengan harga rata-rata beras premium di tingkat eceran sebesar Rp15.980 per kilogram, harga di tingkat produsen sebesar Rp13.780 per kilogram, dan harga di tingkat grosir sebesar Rp14.700 per kilogram pada tanggal 18 April 2024, perpanjangan HET menjadi salah satu solusi untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan kesejahteraan petani.