Ditjen GTK, Kemendikbudristek, telah menggelar episode ke-19 dari webinar SAPA GTK pada Kamis (28/3) lalu. Program ini dirancang untuk membahas isu-isu terkini seputar program utama dan pendukung di lingkungan Ditjen GTK.
Pada episode terbaru ini, pembahasan difokuskan pada topik “Peluang dan Dampak Nyata Program Beasiswa Nongelar Micro Credential Melalui Dana LPDP Ditjen GTK”, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Ditjen GTK Kemdikbud RI. Narasumber yang terlibat meliputi Direktur Jenderal GTK, Nunuk Suryani; Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Santi Ambarrukmi; Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Didin Nuruddin Hidayat; serta Penanggung Jawab Program Beasiswa LPDP Ditjen GTK, Nissa Afriliana.
Program ini memberikan kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia untuk mengikuti beasiswa nongelar micro credential. Selain memberikan informasi mengenai tata cara pendaftaran, program ini juga memberikan wawasan tentang manfaat beasiswa micro credential bagi guru, serta menyajikan cerita pengalaman dari lulusan program beasiswa sebelumnya.
Ditjen GTK menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi terbaik di dunia, seperti Monash University, Columbia University, Ohio State University, dan Harvard University, untuk menyelenggarakan program ini. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kompetensi dan wawasan para pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mendukung kebijakan Merdeka Belajar.
Dirjen GTK, Nunuk Suryani, menegaskan bahwa kerja sama dengan universitas terbaik bertujuan untuk memberikan materi terbaik yang disampaikan oleh para ahli di bidangnya masing-masing dengan standar internasional. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta, sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan dalam memberikan pembelajaran yang efektif di sekolah atau instansi mereka.
Selain itu, Nissa Afriliana sebagai Penanggung Jawab Program Beasiswa LPDP Ditjen GTK memberikan kiat sukses meraih beasiswa micro credential, antara lain persiapan bahasa Inggris, pemahaman awal tentang bidang ilmu yang akan diambil, dan komitmen untuk menyelesaikan program.
Didin Nuruddin Hidayat, Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga menyampaikan pentingnya sertifikasi bahasa bagi guru dan tenaga kependidikan, serta memberikan tips dan trik untuk mendapatkan sertifikasi bahasa.
Melalui program ini, Ditjen GTK berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, serta mendukung para pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih baik.