Hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan proyeksi tingkat penetrasi internet di Indonesia pada 2024. Diperkirakan sekitar 221.563.000 orang dari total populasi 288 juta penduduk Indonesia akan terkoneksi internet, mencapai tingkat penetrasi sekitar 79,5 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 1,4 persen dari survei tahun 2023.
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menyampaikan bahwa hasil survei ini mencerminkan peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun, dimulai dari 64 persen pada 2018. Arif menyoroti tren positif dalam adopsi internet, yang menandakan peningkatan aksesibilitas dan penggunaan teknologi digital di Indonesia. Pertumbuhan ini, terutama selama masa pandemi COVID-19, menunjukkan dampak signifikan pada peningkatan pengguna internet.
Berdasarkan generasi, survei menunjukkan bahwa generasi milenial dan Generasi Z (Gen Z) menyumbang pengguna internet tertinggi, masing-masing sekitar 93,17 persen dan 87,2 persen dari total pengguna internet di Indonesia. Adanya korelasi antara usia dan adaptasi terhadap teknologi digital menunjukkan bahwa generasi yang lebih muda cenderung memiliki tingkat penetrasi internet yang lebih tinggi.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Wayan Toni Supriyanto, mengapresiasi hasil survei ini dan menyatakan bahwa data ini akan menjadi pedoman bagi Kementerian Kominfo dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri telekomunikasi.
Survey ini mencakup responden dari seluruh provinsi di Indonesia dan dilaksanakan sejak 18 Desember 2023 hingga 19 Januari 2024 dengan pendekatan kuantitatif. CEO Indekstat, Ari Santoso, menekankan bahwa metode survei yang dilakukan sangat ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan secara metodologi.