Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengarahkan perhatiannya pada peningkatan produktivitas dan daya saing sektor tekstil dan otomotif, yang keduanya telah masuk dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Fokus pada pengembangan kedua sektor ini menjadi kunci untuk mendorong inovasi dan daya saing global Indonesia dalam industri manufaktur.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menegaskan komitmen untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Melalui pelatihan berbasis kompetensi atau Diklat 3in1, peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga sertifikasi kompetensi dan kesempatan penempatan kerja.
Indonesia memiliki bonus demografi yang menjanjikan, di mana jumlah penduduk usia produktif yang besar memberikan potensi untuk meningkatkan tenaga kerja muda yang berkualitas. Dengan sektor otomotif sebagai salah satu pasar terbesar di dunia, dan industri tekstil yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional, pelatihan seperti Diklat Operator Sewing Junior dan Perawatan Berkala Sepeda Motor menjadi krusial untuk menghasilkan tenaga kerja yang handal.
Diklat 3in1 ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam mencetak SDM unggul yang siap bersaing di pasar global. Dengan jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini, diharapkan akan tercipta tenaga kerja yang kompeten dan siap berkontribusi dalam menggerakkan sektor industri, baik secara lokal maupun nasional.
Selain itu, dukungan dari industri dan stakeholder terkait juga sangat penting dalam memastikan keberhasilan program ini. Kemitraan antara pemerintah, industri, dan lembaga pelatihan merupakan kunci untuk menciptakan SDM industri yang unggul dan mampu bersaing di era digital dan globalisasi saat ini. Dengan demikian, program seperti Diklat 3in1 menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan Indonesia menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
