RI-AS: Kemitraan Strategis untuk Demokrasi dan Kemakmuran Global

Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat adalah mitra strategis yang memiliki komitmen bersama untuk memajukan demokrasi, menciptakan perdamaian, dan mendorong kemakmuran. Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-AS yang berlangsung di Jakarta pada 13 Desember. Sugiono juga mengungkapkan bahwa nilai-nilai tersebut menjadi salah satu topik utama dalam pertemuannya dengan Menlu AS Antony Blinken di sela kunjungan Presiden Subianto ke Washington D.C. pada November lalu. Fakta bahwa kedua negara baru saja menyelesaikan pemilu memperkuat pesan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat sama-sama menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi.

Selain itu, Menlu Sugiono mengapresiasi dukungan pemerintah AS terhadap program Asta Cita dari Pemerintahan Presiden Prabowo. AS, sebagai mitra strategis, mendukung berbagai inisiatif Indonesia di bidang investasi, ketahanan pangan dan energi, serta transformasi sektor kesehatan dan pendidikan. Dukungan ini mencerminkan pentingnya Kemitraan Strategis Komprehensif yang diluncurkan tahun lalu sebagai tonggak baru hubungan bilateral kedua negara. Langkah ini juga memperkuat kolaborasi di sektor-sektor prioritas yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa.

Hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat memiliki sejarah panjang yang dimulai pada 30 Desember 1949, ditandai dengan penyerahan Surat Kepercayaan dari H. Merle Cochran, Duta Besar AS pertama untuk Indonesia, kepada Presiden Soekarno. Dubes AS saat ini, Kamala Lakhdhir, dalam diskusi yang sama, menegaskan bahwa kemitraan kedua negara didasarkan pada kesamaan nilai-nilai fundamental dan visi bersama untuk menciptakan kemakmuran serta pembangunan masyarakat. Pernyataan ini memperkuat pandangan bahwa hubungan RI-AS tidak hanya sekadar kerja sama bilateral, melainkan juga persahabatan yang tumbuh melalui berbagai tantangan dan peluang selama tujuh dekade terakhir.

Diskusi yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri ini mengusung tema “75 Years of Indonesia and the US Diplomatic Relations and Beyond: Seizing Opportunities, Overcoming Challenges, and Moving Forward.” Dengan kehadiran pembicara seperti Duta Besar Soemadi Brotodiningrat, Presiden U.S.-Indonesia Society David Merrill, dan sejarawan BRIN Prof. Siswanto, acara ini menjadi ruang refleksi sekaligus proyeksi untuk memperkuat hubungan kedua negara. Hadirin yang terdiri dari pejabat, akademisi, asosiasi bisnis, hingga BUMN menunjukkan luasnya spektrum kepentingan yang terlibat dalam hubungan bilateral ini. Hal ini menjadi bukti bahwa kemitraan strategis RI-AS tidak hanya mencakup aspek politik, tetapi juga ekonomi, sosial, dan budaya.

Menariknya, perayaan 75 tahun hubungan diplomatik ini juga diramaikan dengan peluncuran perangko edisi khusus. Menteri Luar Negeri RI, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, serta Dubes AS bersama-sama meluncurkan perangko yang memiliki tiga desain ikonik. Salah satunya adalah foto bersejarah penyerahan Surat Kepercayaan dari H. Merle Cochran kepada Presiden Soekarno, yang menjadi momen awal diplomasi kedua negara. Selain itu, desain lainnya menampilkan logo peringatan 75 tahun RI-AS dan Batik “Parang Maharddhika,” juara lomba desain batik yang menggambarkan semangat kerja sama dua bangsa. Kehadiran perangko ini menjadi simbol perayaan yang tidak hanya seremonial, tetapi juga memperkuat ingatan kolektif tentang perjalanan panjang hubungan kedua negara.

Tidak hanya berhenti pada diskusi dan peluncuran perangko, perayaan ini juga diwarnai oleh berbagai kegiatan budaya dan diplomasi yang digelar di Indonesia dan Amerika Serikat. Mulai dari program Diplomats Go To Campus, Lomba Desain Batik, hingga Gala Orkestra di Aula Simfonia, rangkaian acara ini menggambarkan bahwa hubungan RI-AS terus berkembang secara dinamis. Bahkan, block party bertajuk “Celebration of 75 Years: USA in Jakarta” memberikan sentuhan meriah yang mengundang antusiasme masyarakat luas.

Perayaan ini bukan sekadar nostalgia, tetapi juga momen penting untuk merancang masa depan hubungan kedua negara. Dalam konteks global yang terus berubah, Indonesia dan Amerika Serikat memiliki peluang besar untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang. Kolaborasi yang telah dibangun selama 75 tahun terakhir menjadi fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan bersama dan menciptakan peluang baru demi kemakmuran bersama.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×