Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota ASEAN+3 (AFMGM+3) tahun 2024 berkomitmen untuk menanggapi dinamika potensi risiko perekonomian global dengan memperkuat jaring pengaman keuangan regional.
Dalam pertemuan tersebut, disoroti penguatan kerja sama keuangan regional melalui berbagai inisiatif di bawah Regional Financing Arrangements (RFA) Future Direction, Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), AMRO, Asian Bond Markets Initiative (ABMI), Disaster Risk Financing (DRF), dan ASEAN+3 Future Initiatives, serta penelitian beberapa tema strategis seperti Transaksi Mata Uang Lokal (Local Currency Transaction/LCT).
Deputi Gubernur Filianingsih Hendarta, mewakili Gubernur Bank Indonesia, mengapresiasi peran negara-negara ASEAN+3 dan AMRO dalam memperkuat Jaring Pengaman Keuangan Internasional dan Regional, terutama dalam menghadapi kondisi perekonomian global yang tidak pasti.
Kesepakatan penting yang dihasilkan dalam pertemuan ini termasuk pembentukan Rapid Financing Facility (RFF) dan reformasi CMIM untuk memperkuat jaring pengaman keuangan regional. RFF diharapkan dapat memberikan likuiditas dalam mata uang USD, RMB, dan JPY untuk meningkatkan resiliensi kawasan ASEAN+3 terhadap tekanan eksternal, seperti bencana alam dan pandemi.
Selain itu, kesepakatan terkait penurunan biaya fasilitas keuangan CMIM menunjukkan komitmen negara anggota ASEAN+3 untuk mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan di kawasan.
Hasil diskusi AFMGM+3 2024 akan ditindaklanjuti pada level teknis dan level Deputi, serta dilaporkan untuk pengesahan pada AFMGM+3 mendatang di Milan, Italia pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen untuk melanjutkan langkah-langkah konkrit dalam memperkuat jaring pengaman keuangan regional.