Pada tanggal 1 Mei 2024, Taman Budaya Wakatobi di Pulau Wangi-wangi menjadi saksi pelaksanaan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dengan tema “Peran Suku Bajau Terhadap Masa Depan Cagar Biosfer Wakatobi”. Dalam diskusi ini, Direktur Pelindungan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dit PPK), Ditjenbud, Irini Dewi Wanti, menyoroti pentingnya peran serta Suku Bajau dalam menjaga keberlanjutan Cagar Biosfer Wakatobi. Meskipun Suku Bajau dikenal sebagai suku nomaden yang hidup di atas laut, implementasi nyata atas peran mereka dalam pelestarian budaya di wilayah tersebut belum maksimal.
DKT diadakan dengan tujuan menghadirkan pemerintah guna mendorong potensi Suku Bajau dan melibatkan mereka dalam menjaga kearifan budaya lokal serta merawat Cagar Biosfer Wakatobi. Melalui diskusi ini, Kemendikbudristek berupaya meningkatkan harkat dan martabat Suku Bajau serta mengoptimalkan kontribusi mereka dalam pembangunan ekonomi lokal melalui pelestarian budaya.
Para peserta DKT, yang mayoritas adalah Suku Bajau yang berprofesi sebagai nelayan, dibagi menjadi tiga kelompok untuk membahas berbagai tema terkait pengetahuan tradisional Suku Bajau, dinamika institusi Cagar Biosfer Wakatobi, dan kebudayaan maritim Suku Bajau. Setelah diskusi, mereka menyusun rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat dan daerah melalui Kemendikbudristek, serta menyusun Deklarasi sebagai komitmen bersama untuk melestarikan Cagar Biosfer Wakatobi.
Selanjutnya, para peserta bergabung dalam acara Parade 1000 Perahu yang diselenggarakan atas kolaborasi antara Direktorat PPK, Ditjenbud, Kemendikbudristek, dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Suku Dama Bajau Wakatobi (POSBI).