Pada Senin pagi (2/12/2024), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melakukan penebaran benih ikan nila salin di Budi Daya Ikan Nila Salin (BINS), Karawang, Jawa Barat. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, ini adalah siklus kedua penebaran benih yang dilakukan secara bertahap, dengan siklus pertama dimulai pada September lalu. Penebaran ini bertujuan untuk mengisi kolam-kolam yang ada di lokasi tersebut, di mana hasil dari siklus pertama sudah dipanen pada Mei lalu, dengan kehadiran langsung Presiden Joko Widodo.
Modeling BINS yang digagas oleh KKP menjadi kunci utama dalam program revitalisasi tambak di wilayah Pantura yang sebelumnya kurang produktif. Menteri Trenggono juga menekankan bahwa BINS bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil perikanan, tetapi juga mendukung program makan bergizi dengan menyediakan produk perikanan berkualitas dan bernutrisi bagi masyarakat. “Kami terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil perikanan, terutama melalui kegiatan budi daya seperti ini,” tegasnya.
Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Mei 2024, BINS Karawang terus menjadi terobosan dalam meningkatkan produktivitas lahan yang sebelumnya terabaikan. Lahan seluas 84 hektare ini dulunya merupakan tambak udang yang dibangun pada era Presiden Soeharto melalui Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat pada 1984 dan terhenti pada 1998. Sekarang, melalui program ini, KKP mengubahnya menjadi model percontohan untuk budidaya ikan nila salin, yang diharapkan dapat mengangkat perekonomian daerah.
Selain kolam produksi, di area ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), inlet-outlet, dan laboratorium, yang mendukung proses produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Salah satu terobosan dalam teknologi yang diterapkan adalah penggunaan mesin pakan otomatis, yang memastikan pemberian pakan yang lebih presisi dan mengurangi pemborosan.
Program BINS Karawang ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi dan pengelolaan yang modern dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas tambak yang semula tidak optimal. Dengan fokus pada perikanan berkualitas, KKP tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan petani tambak, tetapi juga berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat melalui hasil perikanan yang sehat dan bergizi. Ini adalah langkah maju dalam revitalisasi sektor kelautan dan perikanan yang sejalan dengan kebijakan ekonomi biru untuk menjaga kelestarian sumber daya laut sambil meningkatkan pendapatan negara.