Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman telah berhasil mengembangkan teknologi antibody Spikebodies yang memiliki potensi besar dalam melawan infeksi virus SARS-CoV-2 dan tantangan kesehatan global lainnya.
Dikembangkan oleh peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman, Yudhi Nugraha, bersama timnya di Madrid, Spanyol, teknologi ini menggunakan Cryo-EM sebagai landasan strukturnya. Antibodi Spikebodies dirancang untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 dengan menghambat interaksi antara receptor ACE2 dengan spike virus, yang merupakan kunci penyebaran virus ke dalam sel manusia.
Dalam pengembangannya, Spikebodies telah dipublikasikan dalam Jurnal Advanced Science pada Oktober 2023, hasil kerja sama dengan Maryland School of Medicine USA dan Rumah Sakit Central Madrid, didukung oleh BBVA Foundation. Teknologi nanobody yang digunakan dalam Spikebodies membuka peluang baru dalam pengembangan obat dan nanobody untuk melawan berbagai jenis virus.
Yudhi Nugraha, yang saat ini menjalani program postdoc di Italia, menyoroti pentingnya teknologi Cryo-EM dalam memahami struktur virus dan merumuskan strategi terbaik untuk melawannya. Dengan memahami bentuk dan pola interaksi virus SARS-CoV-2 di dalam sel, kita dapat merancang antibodi yang efektif bahkan terhadap varian mutasi virus tersebut.
Pemahaman terhadap struktur molekul merupakan langkah awal yang penting dalam merancang protein dan nanobody yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, teknologi spikebodies merupakan salah satu upaya terdepan dalam menghadapi tantangan kesehatan global dan pandemi saat ini.
Dengan demikian, pengembangan teknologi antibody Spikebodies tidak hanya memberikan solusi konkret dalam melawan pandemi, tetapi juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam bidang biologi struktur dan inovasi dalam pengembangan obat.