Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan sosialisasi untuk memperkuat implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan sinergitas dan kolaborasi lintas sektor kepada 514 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD.
Dalam pesan kunci, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM), Iwan Syahril, menekankan pentingnya menjalankan proses pembelajaran dengan mengedepankan enam kemampuan fondasi. “Sangat penting bagi Guru SD kelas awal, bukan hanya Guru PAUD, untuk menyasar enam kemampuan fondasi dalam pembelajaran. Bukan hanya berfokus pada baca, tulis, dan hitung namun juga harus lebih holistik,” jelasnya.
Enam kemampuan fondasi melibatkan nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kematangan kognitif, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri, serta pemaknaan belajar yang menyenangkan dan positif.
Kemendikbudristek telah menerbitkan kebijakan tentang Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan pada Maret 2023 sebagai bagian dari gerakan Merdeka Belajar. Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi miskonsepsi terkait kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD. Hasil studi Kemendikbudristek menunjukkan adanya pemahaman keliru bahwa tes calistung adalah satu-satunya bukti keberhasilan belajar, yang kemudian masih menjadi syarat masuk SD.
Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi, menambahkan bahwa penguatan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan sangat penting untuk mengubah miskonsepsi yang terjadi di lapangan. “Kemendikbudristek berkomitmen untuk mewujudkan penguatan gerakan ini agar pelaksanaannya berhasil, baik di tingkat pusat, daerah, sampai ke satuan pendidikan dan orang tua/masyarakat,” tuturnya.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, diharapkan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait dapat melanjutkan keberhasilan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Sinergisitas dan kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat meningkatkan pemahaman Dinas Pendidikan dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) tentang Surat Pemberitahuan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di daerah masing-masing.
Dengan tiga target perubahan yang diharapkan tercapai di tahun ajaran baru, yaitu menghilangkan tes calistung dalam masa penerimaan siswa baru, menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dan menerapkan sistem pembelajaran yang menyenangkan untuk membangun kemampuan fondasi, Kemendikbudristek berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak sejak PAUD hingga SD. Penguatan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan diharapkan menjadi momentum yang positif bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia.