Pemerintah melalui Perum BULOG kembali mengalirkan bantuan pangan beras ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setelah sempat dihentikan sementara selama masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu). Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mencegah politisasi program pemerintah tersebut.
Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi, yang turut memantau langsung penyaluran di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, pada Selasa (15/2/2024), menjelaskan bahwa penyaluran dilakukan di kantor pos karena kantor-kantor kelurahan sedang digunakan untuk keperluan terkait Pemilu.
“Pagi ini kita memulai kembali penyaluran Bantuan Pangan 10 kg kepada masyarakat, yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari kediaman saya. Hari ini, pembagian dilakukan melalui Kantor Pos karena beberapa kelurahan tempat penyaluran masih terlibat dalam pengelolaan kotak suara setelah Pemilu kemarin, dan setelah itu, penyaluran akan kembali dilakukan di kelurahan,” ujar Bayu.
Dirinya menegaskan bahwa kembalinya penyaluran bantuan pangan beras pasca Pemilu adalah bukti nyata bahwa program tersebut tidak terkait dengan agenda politik tertentu. Tujuannya jelas, yaitu membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
Sebagai contoh, Wawan (67 tahun), seorang warga Kelurahan Muarasari Bogor dan penerima manfaat, menyatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu dirinya dan keluarganya. “Alhamdulillah, adanya bantuan beras ini sangat membantu saya, karena kami tidak perlu lagi kesulitan mencari beras,” ucapnya.
Bantuan pangan beras ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras, terutama mengingat sedikitnya pasokan akibat belum masuknya musim panen. Dengan demikian, penyaluran kembali bantuan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga membantu menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
