Pembangunan dan perpanjangan runway Bandara Raja Haji Abdullah, Tanjung Balai Karimun, menjadi sorotan utama dalam upaya Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pariwisata serta industri di daerah tersebut. Menteri Perhubungan menyampaikan tekadnya untuk memperluas kemampuan landasan Bandara Raja Haji Abdullah agar dapat didarati oleh pesawat jenis Boeing 737. Hal ini diharapkan akan membuka peluang baru bagi pariwisata dan industri di Tanjung Balai Karimun serta mendukung visi pembangunan Presiden terkait pulau-pulau terluar.
Dukungan dari Gubernur Kepulauan Riau menandai pentingnya pembangunan ini bagi masyarakat setempat, yang telah menantikan penerbangan langsung dari kota-kota besar ke Tanjung Balai Karimun selama bertahun-tahun. Dengan posisinya yang strategis sebagai daerah perbatasan dengan Singapura dan Malaysia, pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah menjadi krusial dalam memperkuat kedaulatan wilayah dan memperkuat konektivitas antarwilayah di Indonesia.
Melalui pengembangan ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan nasional. Dengan meningkatnya aksesibilitas dan kapasitas bandara, diharapkan akan terjadi peningkatan aktivitas pariwisata dan industri, serta memperkuat posisi Tanjung Balai Karimun sebagai gerbang penting dalam pengembangan wilayah perbatasan Indonesia.
