Timor Leste mengamati dengan penuh kagum model pemberdayaan desa yang telah sukses dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia melalui SDGs Desa. Keinginan mendalam untuk belajar lebih lanjut muncul setelah mereka terpukau dengan paparan mendalam Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar di pertemuan internasional.
Sekretaris Negara Pembangunan Lokal Timor Leste, Mateus Wilfredus dos Santos Tallo, secara tegas menyatakan keinginan negaranya untuk memahami cara Indonesia menghadirkan pemerataan pembangunan melalui desa sebagai pusat ekonomi. Dengan program serupa yang tengah digulirkan di Timor Leste, mereka melihat Indonesia sebagai model yang tepat untuk diterapkan, terutama dalam mengoptimalkan bantuan pemerintah pusat ke tingkat desa.
Pentingnya kerjasama antar-negara dalam mengembangkan konsep pemberdayaan desa diakui oleh Gus Halim, Mendes PDTT. Ia meyakini bahwa pertemuan ini bukan hanya tentang pembelajaran, tetapi juga tentang pertukaran kelebihan dan inovasi yang dapat membantu kemajuan desa di kedua negara.
Melalui dana desa yang telah sukses diimplementasikan sejak 2015, Indonesia telah membuktikan bahwa pemberdayaan desa dapat mencapai hasil positif yang signifikan. Keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada alokasi dana, tetapi juga pada pendekatan berkelanjutan dan konsep jelas seperti 18 poin SDGs Desa.
Pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal kerja sama konkret antara kedua negara, memungkinkan desa di Timor Leste untuk mengadopsi praktik terbaik Indonesia. Keberhasilan dana desa Indonesia dalam memberdayakan desa-desa dapat menjadi inspirasi dan acuan untuk Timor Leste dalam upaya mereka untuk memajukan desa-desa mereka sendiri.