Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan peran strategis perguruan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul. Saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, Presiden Jokowi menekankan pentingnya lembaga pendidikan tinggi dalam mencetak SDM yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga kuat secara fisik, mental, dan moral, serta mampu menghasilkan karya-karya berkualitas dan inovatif.
Selain sebagai lembaga pendidikan, perguruan tinggi juga memiliki tugas sebagai lembaga riset. Dengan jumlah dosen, tenaga peneliti, dan mahasiswa yang banyak, Presiden yakin perguruan tinggi dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berinovasi untuk memecahkan masalah-masalah bangsa. Dia memerintahkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi orkestrator penelitian bersama Bappenas dan meminta optimalisasi anggaran, termasuk dana abadi pendidikan dan keterlibatan industri melalui matching fund.
Presiden juga mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengoptimalkan anggaran guna memperkuat riset dan pengembangan. Dia menekankan pentingnya peningkatan rasio penduduk berpendidikan magister (S2) dan doktoral (S3) terhadap populasi produktif, yang saat ini masih rendah.
Terakhir, Presiden Jokowi mendorong perguruan tinggi untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dalam mewujudkan kemajuan bangsa. Meskipun menyadari tekanan fiskal yang berat, Presiden menegaskan bahwa investasi dalam sumber daya manusia menjadi kunci penting dalam 5-10 tahun ke depan.