Endra S. Atmawidjaja, Wakil Ketua Sekretariat Panitia Nasional World Water Forum ke-10 serta Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, menegaskan bahwa Indonesia mendorong empat poin yang akan dijadikan Ministerial Declaration (MD) dalam acara tersebut.
Menurut Endra, empat poin tersebut adalah World Lake Day (WLD) atau Hari Danau Sedunia, Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), Water Management for Small Islands, dan Compendium of Concrete Deliverables and Actions.
World Lake Day (WLD) pertama-tama membutuhkan penetapan melalui mekanisme United Nation (UN) dengan mengusulkan resolusi yang diadopsi.
Selanjutnya, Indonesia juga mendorong pembentukan Centre of Excellence on Water and Climate Resilience, yang berfokus pada kerja sama riset dan pertukaran data, bukan pada pembangunan infrastruktur fisik. BMKG telah menyusun konsep yang melibatkan struktur organisasi dan rencana pendanaan operasional.
Selain itu, Indonesia juga mengadvokasi Water Management for Small Islands untuk memperkuat kapasitas pulau terluar dalam memproduksi air bersih. Hal ini menunjukkan bahwa isu pengelolaan air harus dipahami dalam konteks global yang melibatkan negara-negara pulau dan kepulauan kecil.
Terakhir, pencatatan daftar proyek air sebagai Compendium of Concrete Deliverables and Actions merupakan upaya inklusif dan sukarela yang mencakup proyek, inisiatif, dan kolaborasi yang dikelola oleh para pemangku kepentingan air di tingkat nasional, regional, dan internasional.
World Water Forum ke-10 akan diselenggarakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali dengan melibatkan kepala negara, lembaga internasional, menteri, dan pemangku kepentingan lainnya. Acara ini akan menampilkan berbagai sesi forum, side events, dan special sessions yang mendiskusikan isu-isu penting terkait sumber daya air.