Banyuwangi terus memperkokoh posisinya sebagai destinasi favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Sepanjang tahun 2024, kunjungan wisatawan ke Banyuwangi meningkat sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total mencapai 3,4 juta orang. Angka ini menunjukkan tingginya daya tarik kawasan ini sebagai salah satu pusat pariwisata di Indonesia.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa sektor pariwisata tetap menjadi andalan ekonomi daerah karena dampaknya yang langsung terasa bagi masyarakat. “Kami terus mempercantik Banyuwangi agar selalu menarik untuk dikunjungi. Bukan hanya destinasi wisatanya, tetapi juga atraksi-atraksi yang kami rancang semakin menarik bagi wisatawan,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Banyuwangi. Ipuk juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas sektor penunjang pariwisata, seperti fasilitas (amenitas), aksesibilitas, dan atraksi yang lebih inovatif.
Data dari Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, menunjukkan bahwa dari total kunjungan 3.405.145 wisatawan pada tahun 2024, mayoritas berasal dari wisatawan domestik, sebanyak 3.282.241 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 122.904 orang. Destinasi unggulan seperti TWA Kawah Ijen, Pantai Marina Boom, Pantai Pulau Merah, Hutan de Djawatan, Pantai Bangsring Underwater, dan Grand Watu Dodol menjadi magnet utama. Popularitas destinasi-destinasi ini tak terlepas dari keindahan alamnya yang unik dan daya tarik budayanya yang khas.
Selain itu, peningkatan jumlah kunjungan juga didukung oleh berbagai event dan festival yang digelar sepanjang tahun 2024. Banyuwangi menyelenggarakan 79 acara dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest), dengan dua di antaranya, Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival, masuk dalam kalender Kharisma Event Nasional (KEN). Kehadiran festival-festival ini bukan hanya menghibur, tetapi juga memperkaya pengalaman wisatawan yang datang. Sebagai contoh, Gandrung Sewu selalu mampu memukau dengan ribuan penari yang tampil serempak, memberikan kesan mendalam tentang budaya lokal.
Faktor aksesibilitas turut memainkan peran penting. Pada tahun 2024, Banyuwangi mendapatkan tambahan rute penerbangan Jakarta-Banyuwangi pulang-pergi, yang dilayani oleh Batik Air. Dengan adanya penerbangan langsung ini, wisatawan dari luar daerah, termasuk dari ibukota, dapat lebih mudah mengunjungi Banyuwangi. Kemudahan akses ini menjadi daya tarik tambahan, terutama bagi wisatawan yang menginginkan perjalanan yang nyaman dan efisien.
Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 juga menunjukkan lonjakan wisatawan yang signifikan, dengan tercatat 310 ribu pengunjung yang datang ke Banyuwangi. Ini menjadi indikasi bahwa Banyuwangi tidak hanya menawarkan pesona sepanjang tahun, tetapi juga menjadi pilihan utama untuk menghabiskan liburan besar.
Melihat tren peningkatan kunjungan ini, pemerintah daerah optimis bahwa pariwisata akan terus memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Banyuwangi. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, potensi besar ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadikan Banyuwangi sebagai ikon pariwisata yang semakin diakui di kancah nasional maupun internasional.