PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) kembali menunjukkan kinerja luar biasa sepanjang 2023 dengan mencatat laba bersih sebesar Rp96,14 miliar, naik 32,61 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp72,49 miliar. Ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi dalam sejarah perusahaan.
“Meskipun menghadapi dinamika perekonomian global dan nasional yang penuh ketidakpastian, perusahaan berhasil membuktikan ketangguhannya melalui berbagai pencapaian yang membanggakan. Tahun 2023 menjadi salah satu tonggak penting bagi PertaLife Insurance, sebagai periode penuh tantangan yang ditutup dengan hasil menggembirakan. Ini tentunya berkat dukungan luar biasa dari seluruh stakeholders, termasuk Pertamina sebagai Pendiri,” jelas Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W. Hadi, saat konferensi pers di Jakarta, pada Selasa (14/5/2024).
Hanindio juga menambahkan, selama tiga tahun terakhir, Pertalife Insurance telah melakukan transformasi berkelanjutan, terutama dalam pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) yang semakin kompeten dan andal, termasuk penataan organisasi yang tepat. Perusahaan juga memperbaiki produk dengan fokus pada pemasaran produk yang menguntungkan, didukung oleh pembenahan proses bisnis melalui pengembangan sistem prosedur end-to-end yang lebih akuntabel, efektif, dan efisien.
Direktur Keuangan dan Investasi Pertalife Insurance, Yuzran Bustamar, menyatakan bahwa perolehan laba tersebut didukung oleh pertumbuhan pendapatan premi sebesar 31,49 persen menjadi Rp902,72 miliar, pendapatan investasi yang melonjak 53,87 persen menjadi Rp153,81 miliar, dan imbal jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang naik 6,82 persen menjadi Rp22,39 miliar.
“Kinerja keuangan PertaLife Insurance sepanjang 2023 menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan dengan posisi keuangan yang sehat. Hal ini tercermin pada beberapa rasio keuangan yang berada di atas ketentuan minimum yang berlaku. Pada 2023, Risk Based Capital (RBC) tercatat sebesar 303,12 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 276,92 persen, dan jauh di atas ketentuan minimum POJK no 5 tahun 2023 sebesar 120 persen,” jelas Yuzran.
Yuzran menegaskan bahwa PertaLife Insurance selalu berupaya menjaga keamanan keuangan dengan meminimalkan risiko dan menempatkan dana pada instrumen keuangan yang aman. Untuk menjaga likuiditas, perusahaan menghindari ketidaksesuaian dalam arus kas jangka pendek. Dalam hal rentabilitas, PertaLife Insurance mengupayakan penempatan dana yang optimal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sambil mempertimbangkan risiko dan likuiditas.
Dari aspek solvabilitas, PertaLife Insurance tetap disiplin menjaga aset perusahaan agar mampu memenuhi semua kewajibannya.
Direktur Pemasaran, Haris Anwar, menambahkan bahwa perusahaan berkomitmen memberikan layanan prima untuk meningkatkan kepuasan nasabah dan memberikan kenyamanan bagi pemegang polis untuk melanjutkan pertanggungannya, sehingga mampu membangun keberlanjutan bisnis perusahaan.
PertaLife Insurance juga akan terus memperluas penetrasi pasar sebagai bagian dari sinergi di lingkungan Pertamina Group. “Meskipun iklim usaha nasional penuh dengan tantangan, PertaLife Insurance tetap optimis dan terus menunjukkan kinerja positif, serta berupaya menciptakan kinerja lebih baik pada 2024. Kinerja keuangan PertaLife Insurance rata-rata tumbuh di atas industri,” jelas Haris.
Dengan pencapaian yang mengesankan ini, PertaLife Insurance tidak hanya menunjukkan ketangguhan dan adaptabilitasnya dalam menghadapi tantangan ekonomi tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di industri asuransi. Langkah-langkah strategis yang diambil, seperti fokus pada produk menguntungkan dan pembenahan SDM, menjadi fondasi kuat untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.